Tidak ada alasan yang terlalu tepat, sehingga Allah
membebaskan seseorang berselancar melalui kehidupan dengan TANPA masalah.
Kehidupan adalah RANGKAIAN dari masalah. Persis pada saat Anda menyelesaikan
suatu masalah, persoalan lain sudah menanti. Sebenarnya Allah mengakui bahwa
penderitaan orang benar itu banyak. (Maz 34:20).
Dalam
Lukas 1:5-25, Alkitab menceritakan kepada kita mengenai Zakharia, dan Istrinya
Elizabet. Keduanya adalah benar di hadapan Allah, dan hidup menurut segala
perintah dan ketetapan. Tetapi mereka dilanda masalah. Mereka tidak mempunyai
anak, sebab Elisabet mandul, dan telah lanjut umurnya.(Ayat 5-7)
Dalam
kebudayaan orang Israel, tidak mempunyai anak, merupakan aib yang memalukan.
Wanita atau pria Israel yang tidak mempunyai anak, akan di pandang rendah oleh
masyarakat umum.
Anda
dapat melihat bahwa, bukan jaminan jikalau kita hidup benar, Allah akan
membebaskan kita dari persoalan-persoalan. Alasan utama dari hal ini adalah,
karena Allah memilih, menggunakan
persoalan untuk mengembangkan orang-orang-Nya. Melalui persoalan Ia
mempersiapkan kita untuk terbang lebih tinggi, maju lebih jauh, dan bertahan
lebih lama. Kita dapat belajar mengenal Allah lebih lagi ketika kita berjalan
MENGHADAP tantangan. Memang, tujuan
Allah untuk mengembangkan kita melalui persoalan-persoalan, terkadang tidak
tercapai. Hal ini bukan karena
kurangnya kemampuan Allah, melainkan oleh karena REAKSI kita yang TIDAK SAMA
seperti yang Allah inginkan.
Sebab
itu, yang terpenting bukan bagaimana Anda berusaha benar, untuk
berselancar melalui kehidupan dengan
TANPA masalah, melainkan bagaimana memberi TANGGAPAN DAN REAKSI disaat Anda
dilanda penderitaan.
Respon
Anda saat berada dalam suatu masalah, sama seperti Anda ingin membuka skruf
penguat dari suatu benda. Jika yang Anda putar berlawan dengan arah yang sebenarnya,
ia akan terkunci semakin kuat. Hanya apabila sesuai dengan arah yang sebenarnya
skruf itu akan terbuka. Sebab itu sangat penting untuk kita mengetahui,
bagaimana seharusnya kita memberi respon, ketika
penderitaan melanda kehidupan orang benar.
Dalam kisah ini, Zakharia menunjukan kepada kita 3
sikap, yang menjadi pembuka bagi rahim Istrinya.
Pertama:
Ayat 8 “Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan
tugas keimamannya di hadaan Tuhan”
Respon pertama yang harus kita lakukan, disaat penderitaan
melanda kehidupan orang baik, ialah; Tetap melakukan kewajiban kita di hadapan Tuhan..
Anda
dapat melihat, bahwa tanggung jawab Zakharia dalam pelayananya, bersifat
rombongan. Ia bisa saja berkata: “Kali ini saya tidak bersedia, biarkan saja
yang lain melakukannya, saya sedang bermasalah.” Tetapi ia menerima tugas itu dan melakukannya
sebagaimana mestinya. Dan ketika ia memilih untuk tetap melakukan kewajibannya
di hadapan Allah, di sanalah Allah menjumpai dia, dan memberinya jalan keluar. Tempat
paling aman untuk Allah menjumpai Anda, dan memberi Anda pertolongan, ialah
dalam tugas dan tanggung jawab Anda.
Beberapa
orang berpikir “ Jika Aku sedang bermasalah, Aku perlu MENGURANGI
kegiatan-kegiatanku” Seolah-olah dengan mengurangi keaktifan dalam beberapa
tanggung jawab, mereka sedang menciptakan SOLUSI untuk suatu masalah. Dengar
baik, Anda tidak memerlukan “PENGURANGAN”, yang Anda butuhkan adalah KETENANGAN.
“Pengurangan” TIDAK mendekatkan Anda pada solusi, justru dengan mengurangi tanggung
jawab, Anda semakin JAUH dari solusi. Anda hanya perlu tenang, dan tetap setia
seperti biasa, sehingga saat Tuhan ingin memberi pertolongan, Ia menjumpai Anda
di sana.
Kedua: Ayat 13; Tetapi malaikat itu berkata kepadanya:
Jangan takut hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan
Elizabeth, istrimu akan melahirkan
seorang anak laki-laki bagimu…”
Respon kedua, disaat
penderitaan melanda kehidupan orang baik, ialah terus berdoa.
Alkitab
mengumpamakan doa seperti ketokan pada pintu, untuk dibuka. “Ketoklah maka
pintu akan dibukakan bagimu” Bila Anda berdoa, Anda sedang mengetuk pintu hati
Tuhan, seruan-seruan dalam doa, seperti hentakan-hentakan ketukan pada pintu
hati Tuhan, sehingga Allah akan membuka jalan pertolongan, melalui doa-doa
Anda.
Zakaria
berdoa kepada Allah, dan Allah menjawab doanya. Hanna berdoa kepada Allah, dan
Allah memberikan Samuel baginya. Abraham berdoa kepada Allah, dan Allah memberikan
Ishak baginya, Daniel berdoa kepada Allah, dan Allah memberitahukan kepadanya
mimpi Nabukadnezar sekaligus arti mimpi tersebut, Salomo berdoa kepada Allah,
dan Allah memberikannya hikmat yang melebihi semua orang, Paulus dan Silas
berdoa kepada Allah, dan Allah membuka jeruji-jeruji penjara sehingga mereka keluar
dari kurungan.
Doa,
yang ditujukan kepada Allah Bapa di sorga, SELALU ada kuasa untuk mengubahkan
sesuatu. Tetaplah berdoa, karena Tuhan selalu mendengarkan Anda.
Ketiga; Ayat 19-20 “Jawab
Malaikat itu kepadanya: Akulah Gabriel, yang melayani Allah dan aku telah
diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini
kepadamu. Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata,
sampai kepada hari, dimana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya
akan perkataanku, yang akan nyata kebenarannya pada waktunya”
Respon ketiga, ketiga penderitaan melanda hidup orang baik,
ialah Tetap percaya perkataan Firman Allah, yang akan nyata kebenarannya.
Malaikat
Tuhan menghukum Zakaria, bahwa ia akan bisu, dan tidak dapat berkata-kata,
karena ia meragukan perkataan Firman Allah.
Yesaya
berkata: “Rumput menjadi kering, dan bunga menjadi layu, tetapi Firman Allah
kita tetap untuk selamanya” (Yes 40:8) Segala sesuatu mungkin dapat menipumu,
tetapi tidak! untuk Firman Allah. Apa
yang Allah katakan tidak mungkin berubah, Ia akan melakukan seperti yang Ia
Firmankan.
Sebab
itu, pegang terus apa yang Tuhan janjikan dan abaikan siapapun yang melemahkan
Anda, karena cara Dia bekerja sulit
bukan berarti tak mungkin.
“Tidak
ada alasan yang terlalu tepat, sehingga Allah membebaskan seseorang berlancar
melalui kehidupan dengan TANPA masalah, tetapi dengan tetap setia dan terus percaya,
adalah alasan paling tepat untuk menerima pertolongan”
***
TUHAN
YESUS MEMBERKATI
By:
Ayub Melkior S.Th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar