Buku ini
mengajarkan pemikiran-pemikiran yang benar mengenai Allah dan
mengekspresikannya secara akurat dan jelas, dalam suatu cara yang mendatangkan
perubahan-perubahan di dalam pemikiran maupun kehidupan.
Dalam buku ini, Charles C. Ryrie berpendapat bahwa, setiap orang
perlu menjadi teolog, bahkan seorang ateispun
punya suatu teologi. Ateis berpikir tentang Allah, menolak
keberadaan-Nya dan menyatakan hal itu, kadang-kadang dalam bentuk pengakuan dan
gaya hidup. Dengan latar belakang ini, Charles C. Ryrie menulis buku Teologi
Dasar 1, terutama ditujukan kepada teolog yang tidak profesional.
Berbagai Konsep dan defenisi
Teologi berasal dari kata “ theos” yang artinya Allah dan” logos”
yang artinya pernyataan yang rasional. Sedangkan teologi Kristen merupakan
studi yang berdasarkan Alkitab. Secara sederhana, Teologi berarti memikirkan mengenai Allah dan mengekspresikan
pemikiran-pemikiran tersebut dalam suatu cara tertentu.
Beberapa Anggapan
Ada beberapa anggapan yang harus dipahami, saat mempelajari teologi.
Pertama, Anggapan Dasar. Setiap orang
bertindak atas dasar mempercayai sesuatu. Orang ateis mengatakan “Tidak ada
Allah” karena ia mempercayai bahwa tidak ada Allah. Orang teis percaya bahwa
“Ada Allah”, dengan mempunyai banyak bukti yang kuat yang mendukung
kepercayaannya, tetapi sebagi dasarnya adalah bahwa ia percaya.
Kedua,
Anggapan Intepretatif. Didalam memperlihatkan pernyataan diri-Nya kepada
kita, Allah ingin menyampaikannya, bukan mengaburkan kebenaran-Nya. Oleh karena itu, teologi yang tepat bergantung
sepenuhnya pada eksegesis yang benar dan mantap terhadap Alkitab. Sebagaimana
halnya batu bata harus dibuat terlebih dahulu sebelum rumah dibangun, demikian
studi eksegesis harus dilakukan terlebih dahulu sebelum pensistematisan
teologi.
Ketiga, Anggapan Sistematis. Eksegesis
berhubungan dengan arti teks, sedangkan teologi merangkaikan arti teks
tersebut. Ahli eksegesis berusaha untuk menampilkan kebenaran, sedangkan ahli
teologi berusaha untuk menampilkan sistem kebenaran.
Keempat, Anggapan pribadi.
Orang perlu percaya, karena penyataan Allah tidak akan dapat dimengerti
sepenuhnya oleh pikiran manuisa yang terbatas Orang harus berpikir secara teologis, untuk
mehami yang tepat. Hal ini melibatkan pemikiran secara eksegetik, yaitu untuk
memahami arti yang tepat, pemikiran secara sistematis untuk dapat menghubungkan
fakta-fakta secara saksama, pemikiran secara kritis untuk mengevaluasi
prioritas dari bukti yang bersangkutan dan pemikiran secara sintesis, untuk
menyatukan dan menyampaikan pengajaran sebagai suatu keseluruhan. Orang perlu
bergantung kepada Roh Kudus, yang diyatakan dalam kerendahan hati dan kerajinan
untuk dapat mempelajari apa yang
diajarkan Roh Kudus. Orang perlu menyembah untuk menyatakan kelayakan dari
Objek yang disembah.
Pertanyaan Mengenai Ototritas
Otoritas juga merupakan prinsip mendasar dalam studi teologi. Dalam
bagian ini, saya memahami bahwa: Otoritas di dalam liberalisme, akal selalu
menempati tempat yang dominan. Namun di
samping itu, Liberalisme juga mengembangkan teologi Perasaan dan teologi hati
Nurani.
Otoritas neo-ortodoks, kadang digolongkan ke dalam liberalisme,
mengajarkan secara liberal mengenai Alkitab dan kadang digolongkan ke dalam
konservatif, dengan penekanan pada Allah, bukan manusia yang harus memprakarsai
pewahyuan.
Otoritas di dalam konservatif yang diajarkan Katolik Konservatif
adalah Gereja. Memang Alkitab dipercayai, tetapi harus ditafsirkan oleh Gereja.
Protestan Konservatif menghapus dasar otoritas yang humanis dan subyektif dalam
ajaran liberal dan menghilangkan gereja sebagai dasar otoritas.
Pengetahuan Tentang Allah
Kitab suci memperlihatkan dua fakta : Allah tak dapat dipahami (Ayub 11:7), dan Allah dapat
diketahui (Yoh 14:7; 17:3 dan 1 Yoh 5:20). Pengetahuan akan Allah dapat
digolongkan dalam hubungan dengan sumbernya, isinya, keprogresifannya dan
maksudnya.
Mengenal Allah harus melalui Allah sendiri yang berbicara
tentang diri-Nya, dalam hal ini ukuran yang tak dapat salah yang menentukan
kebenaran sejati adalah firman Allah yang tertulis. Pengetahuan tentang Allah
diperoleh sejauh mana Allah menyatakannya bagi kita. Ada dua cara Allah memprakarsai
penyataan diri-Nya, yaitu: Melalui penyataan umum dan penyataan khusus.
Pernyataan Allah
Penyataan umum tampak pada hasil ciptaan-Nya, keteraturan dan
manusia. Alam semesta tidak jadi dengan
sendirinya, melainkan merupakan Karya dari suatu pribadi. Keteraturan dunia ini
mengharuskan adanya seorang yang merencanakannya. Nilai dalam penyataan umum
ini adalah, menyatakan Anugerah Allah, memberikan bobot kepada perkara teisme,
menghukum para penolak secara adil. Penyataan khusus mencakup berbagai cara
yang dipakai Allah untuk menyampaikan wahyu-Nya yang disusun di dalam Alkitab.
Kesempurnaan Allah
Allah tidak dapat
didefenisikan secar sempurna, kita hanya
dapat menggambarkan Allah secara deskriptif dan tidak lengkap, yaitu Roh, Tak
terbatas dan kekal. Ciri-ciri
kesempurnaan Allah adalah kasih. Allah dalam keseluruhan-Nya berada dalam
kasih.
Ada 14 daftar kesempurnaan Allah : kekal (selalu ada dan tak
pernah berakhir), bebas (Ia tidak tergantung), tetap (tidak dapat berubah), tak
terbatas (tidak terikat), kesucian (nyata bersih dan terpisah dari yang najis),
kasih (tidak mementingkan diri-Nya sendiri), mahakuasa (sanggup melakukan apa
saja), mahahadir (Allah ada di mana-mana), mahatahu (Allah tahu segala
sesuatu), keadilan (tidak ada tindakan yang diambil-Nya bertentangan dengan
sifat-Nya), sederhana (bukan Pribadi campuran), kedaulatan (yang utama, kepala,
yang tertinggi), kebenaran ( jujur, setia dan konsisten), keesaan (hanya satu
Allah yang tak dapat terbagi).
Nama-Nama Allah
Banyaknya nama Allah di dalam Kitab Suci, menambah penyataan
tentang sifat-Nya. Nama ini merupakan gambaran Allah tentang diri-Nya sendiri
bukan sekedar nama yang diberikan oleh orang. Elohim, menunjukkan suatu
Keallahan yang kekuatannya besar. Nama gabungannya adalah El-Shaddai (Allah
yang Maha Kuasa), El-Elyon (Allah yang Mahatinggi), El-Olam (Allah yang Kekal),
El-Roi (Allah yang melihat).
Nama utama kedua bagi Allah adalah nama pribadi, YHWH, Tuhan
atau Yahweh. Kata adonai, adalah pengganti nama Yahweh, karena kata ini
dianggap sakral oleh bangsa Israel. Nama Yahweh menekankan diri-Nya yang tak
berubah, jaminan penyertaan Allah dan berkaitan dengan kuasa Allah untuk
bekerja bagi umat-Nya.
Nama-nama gabungannya : Yahweh-Yireh (Tuhan menyediakan),
Yahweh-Nissi (Tuhan adalah Panji-panjiku), Yahweh-Shalom (Tuhan itu Damai
Sejahtera), Yahweh-Sabboath (Tuhan semesta alam), Yahweh-Makkaddeshkem (Tuhan
yang menguduskan), Yahweh-Roi (Tuhan adalah gembalaku), Yahweh-Tsidkenu (Tuhan
keadilan kita), Yahweh-Shammah (Tuhan hadir di situ), Yahweh-Elohim-Israel
(Tuhan, Allah Israel).
Theos adalah penunjukkan yang paling sering tentang Allah di
dalam Perjanjian Baru. Kurios, sebutan lain di dalam Perjanjian Baru, yang
berarti tuan atau bapak. Despotes, mengandung arti kepemilikan. Serta
kekhususan penyataan Perjanjian Baru ialah bahwa Allah sebagai Bapa dari
pribadi-pribadi.
Ketrinitasan Allah
Dalam bagian ini saya memahami bahwa, Allah itu esa yang berpribadi
tiga, Yaitu Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Terbukti Bapa diakui sebagai
Allah (Yoh 6:27; 1 Pet 1:2). Yesus Kristus diakui sebagai Allah (kemahatahuan
Mat 9:4, mahakuasa (Mat 28:18), mahahadir (Mat 28:20). Roh Kudus diakui sebagai
Allah. Ia disebut Allah (Kis 5:3-4), Ia maha tahu (1 Kor 2:10), dan mahahadir
(1 Kor 6:19). Tetapi, hanya menekankan ketiga-Nya dan mengabaikan keesaan-Nya
membawa kepada Triteisme, seperti dalam Mormonisme.
Penyataan Khusus
Saluran-saluran dari Wahyu khusus ini adalah: Undi, urim dan
tumim (dua permata yang ditaruh di dalam kantong yang dipakai sebagai undi
untuk menetapkan kehendak Allah), mimpi, penglihatan, penampakan Allah,
Malaikat, nabi-nabi, peristiwa-peristiwa, Yesus kristus, Alkitab. Alkitab
merupakan sarana yang paling menyeluruh dari semua saluran penyataan khusus.
Wahyu di dalam Alkitab bukan hanya menyeluruh meskipun sebagian, tetapi juga
teliti, berkesinambungan, progresif dan mempunyai tujuan.
Doktrin Alkitabiah Mengenai Pengilhaman
Doktrin pengilhaman bukan sesuatu yang dipaksakan oleh para
teolog terhadap Alkitab, tetapi merupakan ajaran Alkitab itu sendiri.
Pengilhaman berarti Allah memimpin para penulis sehingga mereka menuliskan
pesan-Nya dalam Alkitab. 2 Timotius 3:16, menjelaskan : semua tulisan
(keseluruhan Alkitab) diilhami dan berfaedah, segenap Alkitab dinafaskan Allah
( ini menjelaskan cara pengilhaman) dan segenap Alkitab bermanfaat (ini
menyatakan tujuan dari pengilhaman). 2 Petrus 1:21, memberitahukan bagaimana Allah
memakai penulis manusiawi untuk menghasilkan Alkitab. Roh Kudus mendorong dan
mengangkat mereka. 1 Korintus 2:13 mengajarkan bahwa kata-kata yang dipakai
dalam Alkitab adalah diilhami.
Penyimpangan-Penyimpangan dari Doktrin Pengilhaman yang
Alkitabiah
Ada 6 pandangan yang keliru mengenai pengilhaman Alkitab.
Pertama, Pengilhaman alamiah. Bagi pandangan ini, penulis Alkitab adalah para
jenius, jadi tidak perlu bantuan adikodrati. Kedua, pengilhaman mistis. Bagi
pandangan ini, para penulis memang orang jenius tetapi juga diilhami Roh kudus.
Ketiga, pengilhaman bertingkat. Bagi pandangan ini sebagian Alkitab diilhami
namun tidak sama derajadnya. Keempat, Pengilhaman sebagian. Bagi pandangan ini,
beberapa dari bagian Alkitab sama sekali tidak diilhami. Kelima, Pengilhaman
konsep. Bagi pandangan ini, konsep-konsep Alkitab diilhami tetapi bukan secara
harafia. Keenam, pengilhaman bartian. Bagi pandangan ini, wahyu berpusat pada
Yesus Kristus dan Alkitab hanyalah saksi mengenai Yesus Kristus.
Ketidak Keliruan Alkitab
Ketidakkeliruan Alkitab secara sederhana berarti bahwa, Alkitab mengatakan benar. Kebenaran dapat dan
termasuk tafsiran, kutipan bebas, bahasa gejala yang nampak dan laporan yang
berbeda dari peristiwa yang sama selama tidak bertentangan. Ketidak keliruan
Alkitab, ditegaskan dalam kaitan dengan naskah asli karena datang langsung dari
Allah melalui pengilhaman. Kristuslah yang mengajarkan ketidak keliruan
Alkitab, demikian pula Paulus, kemudian Agustinus, aquinas, para reformator dan
tokoh-tokoh lain dalam sejarah gereja.
Ketidak Keliruan dan Ajaran Kristus
Tuhan Yesus memberikan padangan-Nya tentang Alkitab. Matius
4:1-11, Pencobaan pertama dijawab bahwa manusia hidup oleh setiap Firman yang
keluar dari mulut Allah. Pencobaan kedua, iblis mencoba untuk memenggal ayat di
dalam Maz 91:11-12, namun Tuhan menjawab bahwa bersandar pada sepotong ayat
berarti mencobai Allah. Dan setiap serangan setan, Yesus berkata “ada tertulis”
bukan “Alkitab bersaksi”, karena Dia percaya kebenaran isi Alkitab. Dan masih banyak bukti lain yang meyakinkan bahwa Yesus sepenuhnya percaya isi
Alkitab (seperti : Mat 5:17-18, Yoh 10:31-38, Mat 22:23-33, Mat 22:41-46).
Bagian-Bagian Alkitab Yang Dipermasalahkan
Soal ketidak keliruan tidak meliputi masalah penafsiran atau perdebatan
mengenai jenis naskah terbaik. Tetapi masalah-masalah mengenai ketidak cocokan
dalam bilangan-bilangan, laporan-laporan, memang termasuk dalam masalah ketidak
keliruan. Dalam PL: Dua kisah penciptaan (Kej 1:11-12 dan Kej 2:5), Istri Kain,
(Bilangan 25:9 dan I Kor 10:8), Siapa yang menyuruh Daud menghitung Israel (2
Sam 24:1 dan 1 Taw 21:1), Siapa yang membunuh Goliat?,(2 Sam 21:19 dan 1 Sam
17:50), Beberapa bilangan dalam 2 Sam 24 dan 1 Taw 2, Bejana laut (2 Taw 4:2).
Dalam PB: Membawa tongkat (Mat 10:9-10, Mark 6:8, Luk 9:3), Biji Sesawi (Mat
13:32), orang buta di Yerikho (Mat 20:29-34, Mark 10:46-52, Luk 18:35-43), Ayah
Zakharia (Mat 23:35), Nabi Zakharia atau nabi Yeremia (Mat 27:9-10), Yesaya
ataukah Meleakhi (Mark 1:2-3), Abyatar ataukah Ahimelekh (Mark 2:26), Kematian
Yudas (Kis 1:18 dan Mat 27:5), Masalah perbudakan di Mesir (Kis 7:6 dan Kel
12:20).
Kanon
Kanon mempunyai dua arti. Menunjuk pada daftar kitab yang lolos
uji atau aturan tertentu dan dianggap berwibawa dan kanonik. Tetapi juga
berarti bahwa kumpulan dari kitab-kitab dalam kanon menjadi ukuran kehidupan
kita.
Kanon perjanjian lama diambil dari bukti perjanjian lama
sendiri, seperti dari torat, kitab para nabi dan maleakhi. Selain itu bukti
diambil dari gulungan kitab dari Laut Mati, bukti lain (seperti pengantar
ecclesiasticus, philo, josephus, jamnia, bapa-bapa gereja. Juga bukti dari
Perjanjian Baru, kutipan-kutipan Perjanjian Lama dalam Perjanjian Baru.
Proses kanon Perjanjian Baru, melalui kesaksian masa rasuli/para
rasul, kesaksian dari masa 70-170 M dan kesaksian dari masa 170-350 M, konsili
Karthago 397 M dan catatan atas pendapat Luther terhadap surat Yakobus.
Penafsiran Alkitab
Hermeneutika adalah ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip
penafsiran. Ada beberapa sistem Hermeneutik:
1.
Hermeneutika
allegoris. Suatu alegori mewakili suatu symbol, dan sangat bertentangan dengan
hermeneutika harfiah yang menafsirkan Alkitab secara kata per kata tanpa makna
simbol. Bila dipakai secara konsisten, hermeneutik allegoris akan mengubah
Alkitab menjadi seperti khayalan atau fiktif, karena arti yang wajar dari
kata-katanya akan menjadi tidak relevan dan diganti dengan arti yang seenaknya
diberikan oleh penafsir kepada simbol-simbol itu.
2.
Penafsiran
Harfiah. Sisi ini merupakan sebaliknya dari allegoris. Harfiah, dipahami tidak
mau mengerti ungkapan dan sebagainya, melainkan ia menekankan kata demi kata.
3.
Penafsiran
semi allegoris dan semi harfiah. Ini merupakan penfsiran yang tidak murni atau
100% allegoris dan juga tidak murni harfiah. Biasanya kaum Injili adalah
pengguna penafsiran ini.
4.
Penafsiran
teologis. Ini merupakan penafsiran yang tidak menghasilkan dua maksud Allah
dalam Alkitab (satu untuk Israel dan satunya lagi untuk Gereja). Penafsiran
teologi, menekankan Alkitab hanya satu makna.
Keberadaan Para Malaikat
Perjanjian Lama selalu menyebut malaikat-malaikat sebagai
makhluk yang nyata, yang berwujud, yang sungguh-sungguh ada, begitu juga di
Perjanjian Baru, seperti di dalam ajaran Yesus, malaikat-malaikat melayani
Kristus di padang gurun. Malaikat adalah makhluk yang diciptakan. Mereka
memiliki sifat penting sebagai pribadi, seperti manusia, yang memiliki
kecerdasan, perasaan dan kemauan.
Penciptaan Malaikat
Para Malaikat adalah makhluk-makhluk yang diciptakan. (Maz
184:5), Yang menciptakan Malaikat adalah Yesus (Kol 1:16), Mereka hadir ketika
dunia dijadikan. (Ayub 38:7), mereka diciptakan kudus (Kej 1:31), Mereka
terpisah dan berbeda dari manusia (1 Kor
6:3, Ibr 1:14), mereka terbatas dalam pengetahuan, kekuasaan dan kegiatan (1
Pet 1:11-12, Whyu 7:1).
Sifat Para Malaikat
Malaikat bersifat pribadi seperti manusia, Malaikat bersifat roh
dan tidak bertubuh, malaikat bersifat kekal dan tidak bertambah banyak.
Malaikat keberadaannya lebih tinggi dari manusia (Ibr 2:7-9).
Organisasi Malaikat
Malikat-malaikat merupakan jumlah yang sangat besar, yang tidak
dapat dihitung (Ibr 12:22, Wahyu 5:11).Para malaikat juga diberi klasifikasi
pemerintahan yang menunjuk organisasi dan penggolongan (Ef 3:10). Penggolongan
malaikat menyatakan bahwa memang mereka terorganisasi, mulai dari penghulu
malaikat (Mikhael), pemimpin-pemimpin terkemuka, penguasa-penguasa pemerintah,
kerub (pelindung kekudusan Allah) dan serafim (pelayan di takhta Allah).
Pelayanan Para Malaikat
Allah mengutus malaikat untuk menjadi pelayan atau penolong bagi
orang-orang percaya. Dalam hubungannya dengan Allah, Merek memuji Allah,
menyembah Allah,bersukacita atas apa yang dikerjakan Allah, Melayani Allah,menghadap
Allah, menjadi alat untuk melaksanakan hukum-hukum Allah.
Dalam hubungannya
dengan zaman-zaman baru, mereka ikut memuji Allah ketika dunia
diciptakan,mereka terlibat dalam memberikan hukum taurat, mereka aktif pada
saat kedatangan Yesus yang pertama, mereka aktif selama tahun-tahun permulaan
gereja, mereka akan terlibat dalam peristiwa kedatangan Yesus yang kedua.
Dalam
hubungannya dengan pelayanan Kristus, pada saat kelahiran Yesus, mereka membawa
nubuatan dan berita. Selama hidup Kristus, mereka memberi peringatan,
bimbingan, pelayanan, dan pembelaan. Sesudah kebangkitan Yesus, mereka
menggulingkan batu, membawa berita tentang kebangkitan Kristus,mereka hadir
pada saat Yesus naik ke Sorga.
Dalam hubungannya dengan bangsa-bangsa di dunia,
mereka melindungi Israel, menjaga bangsa-bangsa lain,mereka terlibat dalam
pelaksanaan hukuman-hukuman Allah. Dalam hubungannya dengan orang-orang fasik,
mereka memberitahu hukuman-hukuman, memberikan hukuman kepada orang fasik, memisahkan
orang fasik dari orang benar.
Dalam
hubungannya dengan gereja, mereka menolong orang-orang percaya, mengungkapkan
arti kebenaran yang berfaedah,mereka membawa jawaban-jawaban atas doa,
memperhatikan keadaan, pekerjaan dan penderitaan orang Kristen, Mereka memberikan
dorongan atau membesarkan hati orang percaya pada saat menghadapi bahaya.
Realita Tentang Setan
Sama seperti malaikat, Setan juga memiliki kepribadian. Ia
menunjukan kecerdikannya, menyatakan emosinya, marah, memiliki keinginan dan
juga kehendak. Dia juga adalah ciptaan, bukan pencipta, dan termasuk makhluk
roh. Setan dinamakan iblis, si jahat, seekor ular, seekor naga merah yang
besar, beelzebul, Belia. Salah satu kegiatan setan adalah pendakwa atau pemfitnah
orang-orang percaya. Setan juga sebagai penggoda atau pencoba.
Penciptaan dan Dosa Setan
Perjanjian Baru dengan
tepat menunjukkan dosa yang secara khusus dimiliki Setan sebagai kesombongan,
kecongkaan atau keangkuhan (1 Tim 3:6). Dan ini terungkap dalam lima “Aku
hendak” dalam Yes 14:13-14. Ia hendak naik ke langit, ia hendak mendirikan
tahta, ia hendak duduk di bukit pertemuan jauh di sebelah utara, ia hendak naik
mengatasi ketinggian awan-awan, ia hendak menyamai yang mahatinggi.
Kegiatan-Kegiatan Setan
Di dalam hubungan dengan Kristus, dia ingin meniadakan
penderitaan dan kematian-Nya di kayu salib. Dalam hubungan dengan Allah, setan
menawarkan dosa untuk menyamai Allah. Dalam hubungan dengan bangsa-bangsa,
setan menggalang penyesatan. Dalam hubungan dengan orang yang belum percaya,
setan membutakan pikiran mereka agar tidak menerima Injil. Dalam hubungan
dengan orang percaya, setan mencobai.
Dunia Setan
Atas seijin Tuhan setan
memiliki otoritas yang sangat tinggi atas kosmos (dunia). Tujuan setan adalah untuk menciptakan suatu
sistem yang menyaingi kerjaan Allah, tetapi yang menyingkirkan keterlibatan
Allah. Meskipun demikian, Allah telah mengumumkan bahwa “kosmos” akan
dihancurkan dan sistem pemberontakan setan akan sampai kepada akhirnya. Orang
percaya dapat hidup dengan kemenangan dalam dunia yang dikuasi setan ini
melalui iman di dalam Kristus yang telah menjadi pemenang atas setan (1 Yoh
5:4-5).
Realitas Roh-Roh Jahat
Alkitab bersaksi mengenai
adanya roh-roh jahat. Kristus bersaksi
bahwa adanya roh-roh jahat, di dalam Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama
menegaskan realitas roh-roh jahat. Malaikat yang jatuh inilah yang disebut
roh-roh jahat. Mereka akan dihukum karena kejatuhannya, tetapi sebagian dari
mereka akan dihukum sementara, sedangkan lainnya dihukum untuk selamat-lamanya
di dalam Tartarus (2 Pet 2:4).Hukuman ini dibedakan karena dosa asal dan dosa lain yang unik.
Seperti Apakah Roh-Roh Jahat itu?
Roh-roh jahat adalah pribadi yang sejati. Mereka memiliki
kecerdasan, emosi, kehendak dan kepribadian. Mereka adalah makhluk roh, namu
mereka terbatas, tidak seperti Allah. Oleh karena kejahatannya, mereka disebut:
roh-roh najis, roh jahat, roh jahat yang najis, roh jahat di udara. Mereka
melakukan kegiatan dengan sasaran yang menentang kebaikan dalam kaitan dengan
kehendak Allah.
Roh-roh jahat dapat menampilkan suatu kekuatan yang melebihi
manusia. Mereka tidak bisa mengetahui masa depan, tetapi mereka dapat melihatnya
melalui rencana Allah dan Alkitab. Mereka tidak bisa mahahadir.
Apakah Yang Dilakukan oleh Roh-roh
Jahat?
Pada umumnya roh-roh jahat bertindak sebagai utusan setan untuk
menyebarluaskan rencananya guna menggagalkan rencana Allah. Dalam hubungannya dengan
Allah, mereka memberontak melawan Allah,mereka bisa dipakai Allah untuk
melaksanakan rencana-rencana Allah. Dalam hubungannya dengan Agama, mereka
berusaha menyesatkan manusia, mereka mengajarkan seorang juruselamat yang bukan
juruselamat sejati, mereka mengajarkan keselamatan melalui perbuatan,mereka
mengajarkan bahwa perbuatan yang keliru adalah benar. Dalam hubungannya dengan
bangsa-bangsa, mereka menghalangi datangnya Malaikat baik untuk suatu bangsa,
mereka menggerakan pemimpin-pemimpin bangsa untuk melakukan kampanye militer
(Why 16:13-16), mereka menyesatkan bangsa-bangsa. Dalam hubungannya dengan
manusia,mereka menimbulkan berbagai macam penyakit fisik, menyebabkan penyakit
jiwa, terlibat untuk mendatangkan kematian bagi manusia, memutar balikan
kebenaran, merasuki manusia.
Evolusi dan Keasalmulaan
Perlu iman dan fakta untuk memahami asal mula kehidupan. Arti
evolusi adalah berubah dalam berbagai arah. Dalam hubungannya dengan asal mula
manusia, evolusi mengajarkan bahwa ia berputar dalam jangka waktu lama melalui
aksi perubahan dan seleksi alamiah dari yang sederhana, beralih dari bentuk
lain yang pada mulanya berasal dari makhluk bersel tunggal. Evolusi
naturalistik adalah sains dan kepercayaan, evolusi theistis mengaku ada proses
penciptaan dan juga ada proses beralih bentuk, teori penciptaan mengaku Alkitab
adalah satu fakta sejarah dan Adam adalah manusia pertama.
Alkitab Dan Asal Mula Kehidupan
Penulis Ibrani mengatakan bahwa, dengan Iman kita memahami
Firman Allah yang telah menciptakan kurun waktu dan apa yang tampak tidak
diciptakan dari benda-benda yang kelihatan. (Ibr 11:3). Kebenaran dalam
penciptaan hanya ditemukan dalam Alkitab. Kej 1:1 mengidentifikasi Allah
sebagai sang Pencipta. Pada waktu Allah menciptakan, Ia tidak memakai suatu
bahan yang telah ada.
Penciptaan Manusia
Manusia diciptakan karena direncanakan Allah. Penciptaan manusia
tidak melibatkan proses evolusi apapun. Allah menciptakan manusia meliputi dua
aspek, memakai debu dan meniupkan napas kehidupan ke dalamnya. Manusia
diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah. Manusia menularkan sifatnya
melalui keturunan yang alami.
Segi-Segi Manusia
Manusia terdiri dari
bagian materi dan non materi. jiwa
(bagian rohani dan emosi), roh (bagian non materi dari manusia), hati (pusat
kehidupan fisik dan jiwa), hati nurani (saksi dalam diri seseorang), pikiran
(pengenalan, pengertian, penilaian, pemutusan, juga perasaan), daging (materi
dari tubuh manusia) dan kehendak (kemauan).
Kejatuhan Manusia
Manusia jatuh dalam dosa saat dicobai iblis, dalam bentuk ular,
untuk tidak menaati Allah. Setelah kejatuhannya dalam dosa, Allah memberikan
hukuman kepada manusia, yaitu rasa
bersalah dan kehilangan persekutuan dengan Allah. Sedangkan kepada ular dikutuk
untuk merayap.
Kepada Iblis, akan ada permusuhan antara keturunan iblis dengan
keturunan wanita, seorang dari keturunan wanita (yaitu Kristus) akan memberikan
pukulan ke atas kepala Iblis, sedangkan iblis akan menimbulkan derita bagi
Kristus.
Kepada wanita, ada pelipatgandaan kesusahan dalam kehamilan,
kendatipun adanya sakit bersalin, wanita akan mengalami ketertarikan pada
suaminya. Kepada Adam sebagai Pria, bumi dikutuk sehingga pekerjaan Adam yang
tadinya memuaskan, sekarang menjadi sulit dan hampa. Kerja keras diperlukan
untuk mendapatkan pangan, kematian dan Adam di usir dari taman Eden.
Konsep Alkitab Tentang Dosa
Ada bermacam-macam arti dosa dalam Perjanjian Lama. Khata,
artinya tidak kena sasaran yang sebenarnya, tetapi kena pada sasaran yang
lain. Ra, artinya jahat. Pasha artinya,
memberontak. Awon, perbuatan yang salah. Shagag, menyimpang sekalipun sudah
tahu kebenaran. Asham, dosa yang berhubungan dengan urusan agama, misalnya
persembahan dan sebagainya. Rasha, artinya kejahatan lawan kebenaran. Misalnya
ateis. Taah, dosa yang dilakukan secara sengaja.
Dalam Perjanjian Baru, Kakos, artinya buruk atau tidak baik. Poneros,
kejahatan moral. Asebes, tanpa Allah atau murtad. Enokhos, artinya kesalahan.
Hamartia, artinya tidak sampai sasaran namun kena sasaran lain. Adikia, ini
digunakan untuk orang-orang yang belum diselamatkan. Anomos, artinya
durhaka. Parabates artinya melanggar
hukum atau aturan. Agnoein, artinya menyembah berhala. Planao, artinya
menyesatkan orang lain. Paraptoma, Pelanggaran yang dilakukan secara sengaja.
Hipokrisis, artinya memalsukan. Misalnya guru palsu, peramal, berpura-pura dan
sebagainya.
Ajaran Kristus Tentang Dosa
Yesus menunjukan sejumlah besar dosa dalam pengajaran-Nya.
Menajiskan tempat kudus, kemunafikan, ketamakan, hujat, melanggar hukum,
kesombongan, menjadi batu sandungan, ketidak setiaan, ketidaksopanan/
pelanggaran sosila, amarah, ucapan/perkataan yang berdosa, pamer kesalehan
diri, kurang beriman terhadap kemahakuasaan Allah, tidak bertanggung jawab
dalam pelayanan, kurang berdoa. Dosa dikelompokan dalam beberapa bagian.
Pelanggaran terhadap taurat Musa, dosa yang terbuka/ terang-terangan, sikap
batin yang salah dan Ragi. Ada 3 sumber dosa : iblis, dunia (sistem dunia) dan
hati.
Dosa Warisan
Dosa warisan dapat didefinisikan sebagai keberadaan berdosa dari
semua orang yang dibawa sejak lahir. Hal ini terjadi melalui proses kelahiran.
Jadi setiap orang lahir ke dunia ini dalam keadaan berdosa. Akibat dosa warisan
adalah kematian rohani.
Istilah “Kerusakan total” berarti: Kerusakan terjadi
dalam diri manusia dan meluas pada semua aspek dalam tabiat dan kemampuannya,
dan bahwa tidak ada sesuatu dalam diri manusia yang membuatnya layak untuk
berhadapan dengan Allah yang benar.
Ada 2 pewaran yang diberikan Allah bagi penyelesaian dosa
warisan, yaitu: Hidup baru di dalam Yesus Kristus bagi mereka yang percaya dan
Karunia Roh Kudus yang memberi kuasa kepada orang percaya, sehingga dapat hidup
bebas dari kekuasaan hidup lama.
Pertalian Dosa
Yang dimaksud dengan pertalian adalah, pertautautan, pelimpahan
atau pengaitan suatu dosa terhadap seseorang. Ada 3 Pertalian dasar yaitu: Pertalian dosa
Adam kepada segala bangsa (Rom 5:12-21), Pertalian dosa manusia kepada Kristus
(2 Kor 5:19), 1 Pet 2:24), Pertalian kebenaran Kristus kepada orang percaya (2
Kor 5:21). Dosa pertalian ditularkan secara langsung dari Adam kepada setiap
orang dalam tiap-tiap generasi.
Dosa-Dosa Pribadi
Dosa pripadi adalah dosa yang-dosa yang orang lakukan sendiri. Dosa
Adam dipertalikan kepada kita, namun dosa pribadilah yang menyadarkan kenyataan
akan dosa. Akibat dari dosa pribadi adalah hilangnya persekutuan yang harmonis.
Dosa pribadi bersifat universal, yaitu semua orang melakukan dosa. Dosa pribadi
tidak hanya meliputi hal-hal yang kita perbuat, tetapi juga hal-hal yang kita
pikirkan.
Dosa pribadi digolongkan dalam dosa besar dan dosa kecil. Yang
dimaksud dosa besar adalah dosa yang dilakukan orang yang memiliki pandangan
yang lebih luas dan memiliki tanggung jawab yang lebih besar. Contohnya: Yesus
menyebut dosa Kayafas lebih besar dari pada dosa Pilatus. Berikut dosa
kebodohan dan dosa pemberontakan atau pembangkangan (Bil 15:30-31), dosa yang
hukumannya lebih ringan dan lebih berat (Luk 12:47-48), Dosa yang tidak
diampuni (Mat 12:31-32) dan dosa yang mendatangkan maut (Yoh 5:16).
Orang Kristen Dan Dosa
Pengajaran Alkitab tentang kesempurnaan berati: Kematangan,
kedewasaan, kepenuhan dan kelengkapan. Kesempurnaan menurut Alkitab, tidak
bertentangan terhadap keadaan berdosa melainkan terhadap ketidak dewasaan dan
merupakan sesuatu yang diharapkan dari orang-orang percaya di dunia ini.
Tidak
ada orang Kristen yang mengalami kesempurnaan sebelum hari kebangkitan. Tuntutan yang harus kita penuhi adalah hidup di dalam terang, pengalaman kita
haruslah bertumbuh menjadi dewasa. Inilah kesempurnaan yang sesungguhnya di
dalam Alkitab.
Hukuman bagi dosa orang yang tidak percaya adalah menderita
siksaan kekal di dalam lautan api (Why 20:15), hukuman bagi dosa orang yang
percaya adalah, persekutuan yang rusak (1 Yoh 1:3,6,7), kehilangan sukacita
(Yak 5:11, Gal 5:22), hidup dalam kegelapan ( 1 Yoh 1:6, 2:10), kurangnya
kepercayaan dalam doa *(1 Yoh 3:19-22). Hukuman dosa bagi orang percaya yang
terus menerus berdosa adalah, Mengalami ganjaran (Ibr 12:5-11), dikucilkan (Mat
18:17, 1 Kor 5), Kematian fisik (1 Kor 11:30; 1 Yoh 5:16). Pencehagahan
terhadap dosa dapat dilakukan dengan: Firman Allah, Doa Syafaat Kristus,
Kehadiran Roh Kudus.
Kristus Sebelum Berinkarnasi
Kristus
telah ada sebelum Ia dilahirkan. Ia telah ada sebelum penciptaan dan sebelum
adanya waktu. Buktinya adalah, Dia berasal dari Sorga (Yoh 13:3 dan 31),
Terlibat dalam penciptaan (Yoh 1:3, Kol 1:16, Ibr 1 :2), Ia mengaku memiliki
hakikat yang sama dengan Bapa (Yoh 10:30), Ia mengaku memiliki kemuliaan yang
sama dengan Bapa (Yoh 17:5), Ia mengaku memiliki Kealahan yang penuh (Kol 2:9),
Yohanes mengaku bahwa Yesus telah ada sebelum dia (Yoh 1:15, 30). Kristus juga
Kekal adanya (Mikha 5:1, Hab 1:12, Yoh 1:1). Pekerjaan Yesus sebelum
berinkarnasi adalah, Terlibat dalam penciptaan segala sesuatu (Yoh 1:3, Kol
1:16, Ibr 1:12), Ia berhak atas segala ciptaan (Kol 1:16), Memelihara
ciptaan-Nya (Kol 1:17). Kristus juga bekerja selaku Malaikat TUHAN dan Malaikat Yahweh (Kej 16:7-14). Karya-Nya
sebagai juruselamat mengharuskan adanya inkarnasi.
Inkarnasi Kristus
Inkarnasi berarti Pribadi kedua dari Tritunggal menjadi manusia.
Yohanes menulis bahwa “Firman itu telah menjadi daging (Yoh 1:14). Ia tidak
memiliki kemanusiaan sampai saat kelahiran. Nabi Yesaya menubuatkan bahwa
kehadiran Putra yang lahir dari perawan, telah membawa Allah kepada Umat-Nya.
Inkarnasi merupakan pernyataan Allah yang abadi. Hal ini mulai sejak
kelahiran-Nya dan berlangsung selama-lamanya, meskipun sekarang Kristus dalam
tubuh yang bangkit. Tujuan dari Inkarnasi ini adalah, Untuk menyingkapkan
hakikat Allah kepada kita, Untuk memberikan suatu teladan bagi kehidupan kita,
Untuk memberikan pengorbanan yang efektif untuk dosa, Untuk memenuhi perjanjian
kepada Daud. (untuk mengisi tahta Daud diperlukan seorang manusia), Untuk
memusnahkan pekerjaan Iblis (1 Yoh 3:8), Untuk mampu menjadi seorang Imam besar
yang penuh rasa simpati (Ibr 4:14-16), Untuk mampu menjadi seorang hakim yang
memenuhi syarat.
Pribadi Kristus Berinkarnasi
Pribadi inkarnasi Kristus adalah Kealahan penuh dan kemanusiaan
yang sempurna, berpadu tanpa campuran, perubahan, perpecahan atau perpisahan,
dalam satu pribadi untuk selamanya. Ia memiliki sifat-sifat yang hanya dimiliki
oleh Allah yaitu kekal, maha hadir, maha tahu, maha kuasa. Ia melakukan hal-hal
yang dapat dilakukan oleh Allah, Ia mengampuni dosa, Ia memberikan hidup rohani
kepada siapa yang dikehendaki-Nya, Ia akan membangkitkan orang mati, Ia akan menghakimi semua orang. Ia
diberi nama-nama dan gelar Keallahan yaitu Anak Allah, Tuhan dan Allah, Raja di
atas segala raja dan Tuhan di atas segala Tuhan. Kemanusiaan-Nya yang sempurna
ialah Ia memiliki tubuh manusia meskipun pemberian Kristus bersifat adikodrati,
Ia memiliki jiwa dan roh manusia, Ia memperagakan sifat-sifat seorang manusia
dan Ia diberi nama-nama manusia yaitu Anak Manusia dan Anak Daud.
Kristus : Nabi, Imam dan Raja
Kristus diakui sebagai Nabi dan Rabi yaitu menyampaikan Amanat
Allah kepada manusia. Selaku Nabi dan Rabi, kegiatan pokok-Nya ialah
memproklamirkan Amanat Agung dengan cara berkhotbah. Ciri-ciri yang menarik
dari khotbah Kristus adalah Ia selalu terbuka pada kesempatan-kesempatan dan
pada situasi bervariasi yang muncul, Ia mempergunakan kesempatan jika ada,
bukannya menantikan sampai dapat mengikuti suatu kurikulum yang terencana, Ia
memakai ilustrasi-ilustrasi yang bervariasi, Ia mempergunakan
pertanyaan-pertanyaan dan pelayanan Kristus mengandung kuasa. Pokok
pembicaraan-Nya meliputi: Khotbah di bukit (Matius 5-7), Amanat di bukit zaitun
pada hari selasa dalam minggu suci (Matius 24-25) dan Amanat kepada para murid
di ruang atas pada hari kamis petang (Yohanes 13-16).
Selaku Imam, Ia berbicara kepada Allah untuk manusia. Berhubung
Ia diturunkan dari suku Yehuda, Kristus tidak memenuhi syarat menjadi imam
keturunan Harun. Karena itu, Allah membuka jalan bagi kedatangan-Nya menurut
peraturan imam-imam yang baru, yaitu peraturan Melkisedek.
Kristus selaku Raja. Konsep Kristus selaku Raja dapat dibahas
sekitar lima kata yaitu dijanjikan, dinubuatkan, dinyatakan, ditolak dan
disegani. Karena Raja tersebut ditolak, maka Kerajaan Mesianik dari dinasti
Daud ditunda. Meskipun Kristus adalah seorang Raja pada zaman sekarang, Ia
tidak memerintah sebagai Raja, hal ini menanti kedatangan-Nya yang kedua kali,
lalu Kerajaan Dinasti Daud akan terealisir.
Pengosongan Diri Kristus
Kristus mengosongkan diri dan menjadi manusia berarti Ia harus
mengosongkan diri-Nya dari posisi pra-inkarnasi-Nya, namun tanpa mengecilkan
pribadi-Nya. Tujuan pengosongan diri Kristus adalah supaya menjadi seorang
manusia, agar dapat mati.
Keadaan Kristus yang Tanpa Dosa
Ketidakberdosaan Kristus berarti Ia tidak pernah melakukan
apapun yang tidak menyenangkan Allah atau melanggar hukum Taurat yang harus
ditaati semasa hidup-Nya di bumi atau gagal mengekspresikan kemuliaan Allah
dalam hidup-Nya (Yohanes 8:29). Bukti-bukti ketidakberdosaan Kristus adalah Ia
diberitikan sebagai Anak Kudus (Lukas 1:35), Ia menantang musuh-musuh-Nya untuk
membuktikan apakah Ia seorang berdosa, yang memang tidak dapat dilakukan mereka
(Yohanes 8:46), Ia mengaku selalu mengerjakan sesuatu yang menyenangkan hati
Bapa (Yohanes 8:29), Ia mengatakan bahwa Ia menaati perintah-perintah Bapa
(Yohanes 15:10), Selama pemeriksaan di pengadilan dan penyaliban-Nya, Ia diakui
tak bersalah sebanyak sebelas kali (Matius 27:4, 24; Lukas 23:14, 22; Yohanes
18:38; 19:4,6; Lukkas 23:15; Matius 27:19; Lukas 23:41 dan Matius 27:54). Lebih
lanjut, tidak ada catatan tentang Tuhan kita yang mempersembahkan satu korban
pun. Paulus mengatakan bahwa Ia tidak mengenal dosa (II Korintus 5:21). Petrus
juga mengatakan bahwa Kristus tidak melakukan dosa apapun dan juga tipu tidak
ada dalam mulut-Nya (I Petrus 2:22). Ia adalah Anak Domba yang tidak bernoda
dan tidak bercacat (I Petrus 1:19). Yohanes menegaskan di dalam Kristus tidak
ada dosa (I Yohanes 3:5). Penulis surat Ibrani memberikan kesaksian bahwa Ia
tidak berbuat dosa (Ibrani 4:15). Ia saleh, tanpa salah, tanpa noda, terpisah
dari orang-orang berdosa (Ibrani 7:26).
Kebangkitan dan Kenaikkan Kristus ke Sorga
Pentingnya kebangkitan Kristus adalah: Bagi diri-Nya, Ia meramalkan bahwa Ia akan
bangkit (Matius 20:19); bagi karya-Nya, Ia hidup untuk melakukan semua
pelayanan setelah kebangkitan-Nya; bagi Injil, tanpa kebangkitan tidak akan ada
Injil; bagi kita, untuk menyatakan bahwa kita memiliki kebangkitan di masa yang
akan datang. Bukti-bukti kebangkitan Kristus adalah Penampakkan-penampakkan-Nya
setelah kebangkitan dan dampak-dampak yang pasti mempunyai “sebab”
(kebangkitan). Hasil-hasil kebangkitan Kristus adalah wujud lama, namun tubuh
baru, membuktikan kebenaran-Nya selaku seorang Nabi.
Melalui kebangkitan dan kenaikkan-Nya ke Sorga, Tuhan masuk ke
dalam pelayanan-Nya di masa sekarang dan yang akan datang.
Pernyataan-pernyataan tentang kenaikan ke Sorga meliputi : Perjanjian lama
menubuatkan Kerajaan Mesias di Sorga (Mazmur 68:18 dikutip dalam Efesus 4:8),
Kristus berbicara tentang pulang ke Bapa-Nya (Yohanes 7:33), Dalam
tulisan-tulisan Perjanjian baru (Markus 16:19; Lukas 9:51; 24:51; Kis 1:6-11).
Tempat kejadian kenaikkan Yesus adalah dekat Betania (Lukas 24:50) yaitu di
bukit Zaitun. Caranya adalah Kristus naik ke atas seolah-olah diangkat oleh
awan. Ia bergerak naik semakin ke atas, meskipun tidak makan waktu yang lama.
Ia berjanji bahwa Ia yang terangkat dari antara mereka, akan kembali lagi
dengan cara yang sama.
Pelayanan-pelayanan Kristus sesudah Kenaikkan
Selaku kepala dari tubuh-Nya, Ia membentuk tubuh tersebut dengan
mengirimkan Roh Kudus pada hari Pentakosta untuk membaptis orang-orang percaya
ke dalam tubuh itu. Ia memelihara tubuh-Nya dengan menguduskan-Nya. Ia
memberikan karunia-karunia kepada tubuh tersebut dan Ia memberikan kuasa kepada
tubuh-Nya. Selaku imam bagi umat-Nya, Ia memberikan simpati, menolong dalam
kesusahan, memberikan rahmat kepada umat-Nya dan Ia memohonkan pengampunan bagi
umat-Nya. Sebagai seorang yang menyiapkan tempat bagi kita, Ia akan kembali
membawa mereka ke rumah Bapa. Di masa mendatang, Ia akan membangkitkan orang
mati, Ia akan memberi upah semua orang dan Ia akan memerintah dunia ini. ***
Judul Buku :
Teologi Dasar 1
Penulis :
Dr. Charles C. Ryrie
Penerbit :
Yayasan Andi
Dirangkum oleh : Ayub
Melkior, S.Th