KALAHKAN GODAAN DI TENGAH BADAI
(Seri III dari Kis 27)
Ujian iman, sesungguhnya bukanlah seperti APA masalah itu, tetapi BAGAIMANA kita menangani masalah itu.
Keadaan selalu tidak terlalu kuat, untuk menghancurkan seseorang, reaksi yang kita berikan terhadap suatu masalah itulah yang menciptakan kemenangan, atau kegagalan.
(Seri III dari Kis 27)
Ujian iman, sesungguhnya bukanlah seperti APA masalah itu, tetapi BAGAIMANA kita menangani masalah itu.
Keadaan selalu tidak terlalu kuat, untuk menghancurkan seseorang, reaksi yang kita berikan terhadap suatu masalah itulah yang menciptakan kemenangan, atau kegagalan.
Allah ingin kita
menang! Sebab itu, Kapanpun Dia mengijinkan kita memasuki suatu awan kelabu,
Dia selalu bersama-sama dengan kita. Meskipun demikian, kenyataannya tidak
sedikit orang “Gagal” dalam suatu masalah. Alasan utama dari hal ini adalah,
mereka TERGODA, di tengah masalah.
Dalam Kis 27:14-20, Alkitab menceritakan suatu ekspedisi
pelayaran Paulus, yang dilanda “Angin Timur Laut” Kapal itu dilandanya, dan
tidak tahan menghadapi angin haluan. (Ay 14-15). Anda dapat melihat, inilah
situasi dimana keadaan menjadi LAWAN Anda dan bukannya mendukung Anda. Anda
ingin mencapai sasaran Anda, tetapi keadaan tampaknya menghancurkan
harapan-harapan Anda, Anda ingin berjalan maju, tetapi keadaan membuat
rintangan-rintangan bagi Anda, Anda ingin sesuatu yang baik, dalam diri Anda, tetapi keadaan memberi Anda kekacauan-kekacauan.
Apa yang harus Anda perbuat?
Perhatikan kebenaran ini: Dalam keadaan seperti ini, Allah
tidak akan meminta Anda untuk MENGUBAH situasi ini, Dia akan meminta Anda untuk
MERESPONI dengan sikap yang benar, yaitu menolak setiap godaan yang muncul
dalam benak Anda.
Dalam kisah ini, Alkitab menunjukan 3 godaan besar, yang
muncul saat keadaan berubah menjadi lawan Anda.
Pertama; Ayat 15 “ Kapal itu dilandanya,
dan tidak tahan menghadapi angin haluan. Karena itu kami menyerah saja, dan
membiarkan kapal kami terobang-ambing”
Godaan pertama yang akan muncul, saat keadaan menjadi lawan
Anda, adalah MEMBIARKAN DIRI ANDA BEGITU SAJA. Mula-mula
para pelaut begitu bersemangat untuk berlayar. Mereka ingin segera tiba di
tujuan. Dengan segala perlengkapan kapal, para pelaut berlayar dengan sukacita.
Tetapi tidak berapa lama kemudian, turunlah dari arah pulau itu angin badai,
yang disebut “Angin Timur Laut”. Lalu kapal itu dilandanya, dan tidak tahan
menghadapi angin haluan. Dan para pelaut mulai melupakan tujuan perjalanan mereka, dan membiarkan
kapal itu terombang-ambing begitu saja di tengah laut.
Persis, seperti pada
saat kita merasaakan suatu masalah tampaknya sulit di atasi, kita mulai tergoda
untuk melupakan tujuan kita, sasaran-saran kita, dan nilai-nilai kita, dan kita
membiarkan diri kita begitu saja. Rasanya ingin berkata “Apa gunanya? Sudahlah,
mengapa aku harus bersusah payah untuk ini?
Ketahuilah; Allah mungkin akan mengijinkan Anda mengalami
beberapa kesulitan, tetapi Dia tidak pernah bermaksud agar Anda menghapus saja,
impian-impian Anda, sasaran-sasaran Anda, dan nilai-nilai Anda. Dia ingin Anda
terus menggenggamnya , bertekun di dalamnya, sampai waktu, Dia menolong Anda.
Kedua; Ayat 18 “Karena kami sangat heboh
diombang-ambingkan angin badai, maka pada keesokan harinya, mereka mulai
membuang muatan kapal ke laut”
Godaan kedua pada saat keadaan menjadi lawan kita, ialah membuang hal-hal penting dalam hidup kita. Para
pelaut sangat heboh, diombang-ambingkan gelombang, sehingga mereka merasa harus
membuat “keringanan”. Lalu mereka mulai membuang
muatan kapal, lalu alat-alat kapal, kemudian gandum, dan akhirnya diri mereka
sendiri. Mereka melompat dari kapal, dan berenang dengan semua kekuatan menuju
pantai. Mereka lupa bahwa bila alat kapal dan gandum-gandum dibuang, dengan apa
mereka dapat berlabuh? Dan apa yang akan mereka makan? Mereka benar-benar tidak
memusingkan lagi hal-hal penting.
Sama seperti saat kita berada di bawah tekanan, kita mulai membuang hal-hal yang penting dari kehidupan
kita. Mula-mula mungkin semangat kita mulai memudar, lalu harapan kita mulai
mengecil, iman kita mulai lemah, dan ahirnya melepaskan diri kita dari Tuhan,
dan memilih berjuang dengan kekuatan sendiri. Kita mulai tidak aktif dengan
hal-hal rohani, kita mulai meninggalkan kebiasaan-kebiasaan kita yang baik,
bahkan kita mulai menjauh dari Tuhan. Kita lupa bahwa dulu Dia pernah menolong
kita, kita lupa bahwa Dia telah begitu baik terhadap kita selama ini. Namun
sesungguhnya, dengan membuang hal-hal penting dalam hidup kita, justrus akan
semakin mempersulit keadaan kita. Pegang teguh hal-hal penting dalam hidup Anda
dengan Allah, karena dengan-Nya,
dalam satu menit sajapun, Ia
dapat meluputkan Anda.
Ketiga;
Ayat 20 “Setelah beberapa hari lamanya, baik matahari maupun bintang
tidak kelihatan, dan angin badai yang dahsyat terus menerus mengancam kami,
akhirnya putuslah segala harapan kami untuk dapat menyelamatkan diri kami”
Godaan ketiga, pada saat keadaan menjadi lawan kita ialah, putus asa. Perhatikan kata: “Setelah beberapa hari
lamanya, baik matahari maupun bintang, tidak kelihatan” Anda dapat melihat,
inilah saat terberat dalam suatu masalah, dimana kita paling menginginkan
keringanan, kita sudah menunggu seminggu, sebulan, bahkan setahun, namun tidak
ada tanda-tanda pertolongan. Pada titik inilah, biasanya kita paling tergoda
untuk putus asa. Kita mengunci segala harapan kita, dan sepertinya kita ingin
berkata: “tidak ada lagi pertolongan”.
Perhatikan kebenaran ini: Tidak melihat tanda-tanda jalan
keluar, bukan berarti tidak ada pertolongan. Allah selalu punya cara, bahkan saat
tiada jalan. Dalam Ayat 22-25, Paulus berkata: “Tetapi sekarang, juga dalam
kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab
tidak seorangpun yang akan binasa, kecuali kapal ini. Karena tadi malam seorang
Malaikat dari Allah, yaitu Allah yang aku sembah sebagai milik-Nya, berdiri
disisiku, dan berkata jangan takut!Engkau harus menghadap Kaisar, tetapi oleh
karunia Allah, maka semua orang yang bersama dengan engkau di kapal ini, akan
selamat karena engkau” Dan kisah ini
berahir dengan “Mereka semua selamat, naik ke darat” (Ay 44).
Pada titik terberat dalam
situasi sulit, ingatlah bahwa Allah tetap mendukung Anda. Dia tidak akan
membiarkan apapun untuk benar-benar membunuh Anda. Dia membela Anda!
Sebab itu
tabahkan hatimu! Karena walau matahari tak lagi bersinar, bintang-bintang tak
lagi gemerlap, dan kegelapan menutupi langit dan bumi, Allah akan tetap dapat menolong
Anda!
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami, ialah
pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatanmu. Sebab Allah setia,
dan Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu
dicobai, Ia akan memberikan kepada kamu jalan keluar, sehingga kamu dapat
menangungnya” (I Kor 10:13)
***
TUHAN YESUS MEMBERKATI
By: Ayub Melkior S.Th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar