18 Mei 2012

KETIKA PENDERITAAN MELANDA HIDUP ORANG BAIK


Tidak ada alasan yang terlalu tepat, sehingga Allah membebaskan seseorang berselancar melalui kehidupan dengan TANPA masalah. Kehidupan adalah RANGKAIAN dari masalah. Persis pada saat Anda menyelesaikan suatu masalah, persoalan lain sudah menanti. Sebenarnya Allah mengakui bahwa penderitaan orang benar itu banyak. (Maz 34:20).
Dalam Lukas 1:5-25, Alkitab menceritakan kepada kita mengenai Zakharia, dan Istrinya Elizabet. Keduanya adalah benar di hadapan Allah, dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan. Tetapi mereka dilanda masalah. Mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul, dan telah lanjut umurnya.(Ayat 5-7)
Dalam kebudayaan orang Israel, tidak mempunyai anak, merupakan aib yang memalukan. Wanita atau pria Israel yang tidak mempunyai anak, akan di pandang rendah oleh masyarakat umum.
Anda dapat melihat bahwa, bukan jaminan jikalau kita hidup benar, Allah akan membebaskan kita dari persoalan-persoalan. Alasan utama dari hal ini adalah, karena  Allah memilih, menggunakan persoalan untuk mengembangkan orang-orang-Nya. Melalui persoalan Ia mempersiapkan kita untuk terbang lebih tinggi, maju lebih jauh, dan bertahan lebih lama. Kita dapat belajar mengenal Allah lebih lagi ketika kita berjalan MENGHADAP tantangan. Memang,  tujuan Allah untuk mengembangkan kita melalui persoalan-persoalan, terkadang  tidak  tercapai.  Hal ini bukan karena kurangnya kemampuan Allah, melainkan oleh karena REAKSI kita yang TIDAK SAMA seperti yang Allah inginkan.
Sebab itu, yang terpenting bukan bagaimana Anda berusaha benar, untuk berselancar  melalui kehidupan dengan TANPA masalah, melainkan bagaimana memberi TANGGAPAN DAN REAKSI disaat Anda dilanda penderitaan.
Respon Anda saat berada dalam suatu masalah, sama seperti Anda ingin membuka skruf penguat dari suatu benda. Jika yang Anda putar berlawan dengan arah yang sebenarnya, ia akan terkunci semakin kuat. Hanya apabila sesuai dengan arah yang sebenarnya skruf itu akan terbuka. Sebab itu sangat penting untuk kita mengetahui, bagaimana seharusnya kita memberi respon, ketika penderitaan melanda kehidupan orang benar.
 
Dalam kisah ini, Zakharia menunjukan kepada kita 3 sikap, yang menjadi pembuka bagi rahim Istrinya.

Pertama:  Ayat 8 “Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimamannya di hadaan Tuhan”

Respon pertama yang harus kita lakukan, disaat penderitaan melanda kehidupan orang baik, ialah; Tetap melakukan kewajiban kita  di hadapan Tuhan..
Anda dapat melihat, bahwa tanggung jawab Zakharia dalam pelayananya, bersifat rombongan. Ia bisa saja berkata: “Kali ini saya tidak bersedia, biarkan saja yang lain melakukannya, saya sedang bermasalah.”  Tetapi ia menerima tugas itu dan melakukannya sebagaimana mestinya. Dan ketika ia memilih untuk tetap melakukan kewajibannya di hadapan Allah, di sanalah Allah menjumpai dia, dan memberinya jalan keluar. Tempat paling aman untuk Allah menjumpai Anda, dan memberi Anda pertolongan, ialah dalam tugas dan tanggung  jawab Anda.
Beberapa orang berpikir “ Jika Aku sedang bermasalah, Aku perlu MENGURANGI kegiatan-kegiatanku” Seolah-olah dengan mengurangi keaktifan dalam beberapa tanggung jawab, mereka sedang menciptakan SOLUSI untuk suatu masalah. Dengar baik, Anda tidak memerlukan “PENGURANGAN”, yang Anda butuhkan adalah KETENANGAN. “Pengurangan” TIDAK mendekatkan Anda pada solusi, justru dengan mengurangi tanggung jawab, Anda semakin JAUH dari solusi. Anda hanya perlu tenang, dan tetap setia seperti biasa, sehingga saat Tuhan ingin memberi pertolongan, Ia menjumpai Anda di sana.

 Kedua: Ayat 13; Tetapi malaikat itu berkata kepadanya:  Jangan takut hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elizabeth,  istrimu akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu…”

Respon kedua, disaat penderitaan melanda kehidupan orang baik, ialah terus berdoa.
Alkitab mengumpamakan doa seperti ketokan pada pintu, untuk dibuka. “Ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu” Bila Anda berdoa, Anda sedang mengetuk pintu hati Tuhan, seruan-seruan dalam doa, seperti hentakan-hentakan ketukan pada pintu hati Tuhan, sehingga Allah akan membuka jalan pertolongan, melalui doa-doa Anda.
Zakaria berdoa kepada Allah, dan Allah menjawab doanya. Hanna berdoa kepada Allah, dan Allah memberikan Samuel baginya. Abraham berdoa kepada Allah, dan Allah memberikan Ishak baginya, Daniel berdoa kepada Allah, dan Allah memberitahukan kepadanya mimpi Nabukadnezar sekaligus arti mimpi tersebut, Salomo berdoa kepada Allah, dan Allah memberikannya hikmat yang melebihi semua orang, Paulus dan Silas berdoa kepada Allah, dan Allah membuka jeruji-jeruji penjara sehingga mereka keluar dari kurungan.
Doa, yang ditujukan kepada Allah Bapa di sorga, SELALU ada kuasa untuk mengubahkan sesuatu. Tetaplah berdoa, karena Tuhan selalu mendengarkan Anda.

Ketiga; Ayat 19-20Jawab Malaikat itu kepadanya: Akulah Gabriel, yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata, sampai kepada hari, dimana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku, yang akan nyata kebenarannya pada waktunya”

Respon ketiga, ketiga penderitaan melanda hidup orang baik, ialah Tetap percaya perkataan Firman Allah, yang akan nyata kebenarannya.
Malaikat Tuhan menghukum Zakaria, bahwa ia akan bisu, dan tidak dapat berkata-kata, karena ia meragukan perkataan Firman Allah.
Yesaya berkata: “Rumput menjadi kering, dan bunga menjadi layu, tetapi Firman Allah kita tetap untuk selamanya” (Yes 40:8) Segala sesuatu mungkin dapat menipumu, tetapi tidak! untuk Firman Allah.  Apa yang Allah katakan tidak mungkin berubah, Ia akan melakukan seperti yang Ia Firmankan.
Sebab itu, pegang terus apa yang Tuhan janjikan dan abaikan siapapun yang melemahkan Anda, karena  cara Dia bekerja sulit bukan berarti tak mungkin.

Tidak ada alasan yang terlalu tepat, sehingga Allah membebaskan seseorang berlancar melalui kehidupan dengan TANPA masalah, tetapi dengan tetap setia dan terus percaya, adalah alasan paling tepat untuk menerima pertolongan” 

 ***
TUHAN YESUS MEMBERKATI
By: Ayub Melkior S.Th        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar