19 Nov 2012

"30 JAMINAN BAGI ORANG YANG TAKUT AKAN TUHAN"


Alkitab memberitahu kita bahwa ada 30 jaminan dari Allah bagi orang-orang yang takut akan Dia.


1.        Menyenangkan Tuhan
“Tuhan senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya.” (Maz 147:11)

2.      Beroleh kebahagiaan
“Walaupun orang yang berdosa dan berbuat jahat seratus kali hidup lama, namun aku tahu bahwa orang yang takut akan Allah akan beroleh kebahagiaan, sebab mereka takut terhadap hadirat-Nya.” (Pkh 8:12)
“Haleluyah, berbahagialah orang yang takut akan Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.” (Maz 112:1)

3.      Dilindungi dari malapetaka
“Takut akan Allah mendatangkan hidup, maka orang bermalam dengan puas, tanpa ditimpa malapetaka.” (Ams 19:23)

4.     Umur panjang
“Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal yang Mahakudus adalah pengertian. Karena oleh Aku umurmu diperpanjang dan tahun-tahun hidupmu ditambah” (Ams 9:10-11)

5.      Berbuah
“Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka dan membiarkan bayi-bayi itu hidup (Kel 1:17). Dan karena bidan-bidan itu takut akan Allah, maka Ia membuat mereka berumah tangga” (Kel 1:21)

6.      Baik keadaanya dan anak-anaknya
“Kiranya hati mereka selalu begitu, yakni takut akan Daku dan berpegang pada segala perintah-Ku supaya baik keadaan mereka dan anak-anak mereka untuk selama-lamanya” (Ul 5:29)

7.      Dicukupi kebutuhannya
“Takutlah akan Tuhan hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia.” (Maz 34:9)

8.      Mengalami ketentraman
“Dalam takut akan Tuhan ada ketentraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya.” (Ams 14:26)

9.      Dijauhkan dari dosa
“Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu: “Janganla takut sebab Allah telah datang dengan maksud mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, supaya kamu jangan berbuat dosa” (Kel 20:20)

10.    Beroleh keberuntungan
“Adalah baik, kalau engkau memegang yang satu dan juga tidak melepaskan yang lain, karena orang yang takut akan Allah luput dari kedua-duanya.” (Pkh 7:18)

11.      Diberi wewenang
“Pengawasan atas Yerusalem, kuserahkan kepada Hanani, saudaraku dan kepada Hananya, panglima benteng, karena dia seorang yang dapat dipercaya dan yang takut akan Allah lebih dari pada orang-orang lain.” (Nehemia 7:2)

12.    Diberitahukannya  jalan yang harus dipilih
“Siapakah orang yang takut akan Tuhan? Kepadanya Tuhan menunjukan jalan yang harus dipilihnya.” (Maz 25:12)

13.    Dijadikan sahabat Allah
“Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia” (Maz 25:14)

14.   Diberi pewahyuan
“Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.” (Maz 25: 14)

15.    Beroleh kebaikan Tuhan yang melimpah
“Allangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kau simpan bagi orang yang takut akan Engkau” (Maz 31:19)

16.    Diperhatikan oleh Tuhan
“Sesungguhnya mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya.” (Maz 33:18)

17.    Beroleh kasih setia Tuhan yang besar
“Tetapi setinggi langit di atas bumi, demikianlah besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia.” (Maz 103:11)

18.    Diberkati Tuhan
 “Memberkati orang-orang yang takut akan Tuhan baik yang kecil maupun yang besar.” (Maz 115:13)


19.    Diberi warisan
“Sebab Engkau telah mendengar janjiku ya Allah, dan memberi kepadaku milik pusaka orang yang takut akan nama-Mu.” (Maz 61:5)

20. Disayangi Tuhan
“Seperti Bapa sayang anaknya, demikianlah Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.” (Maz 103:13)

21.    Doanya didengar dan dijawab Tuhan
“ Ia melakukan kehendak orang yang takut akan Dia, mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka.” (Maz 145:19)

22. Disembuhkan dan disegarkan
“Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan, itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu.” (Maz 37:7-8)

23. Diluputkan oleh malaikat Tuhan
“Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.” (Maz 34:7)

24. Diberi kekayaan, kehormatan dan kehidupan
“Ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.” (Ams 22:4)

25. Dipuji-puji orang
“Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi istri yang takut akan Tuhan dipuji-puji.” (Ams 31:30)

26. Diberi kemampuan untuk menjauhi yang jahat
“Karena takut akan Tuhan, orang menjauhi kejahatan.” (Ams 6:16)

27. Diberi hikmat
“Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik.” (Maz 111:10)

28. Namanya tercatat dalam Kitab peringatan (selalu diingat, tidak dilupakan)
“Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan Tuhan: “Tuhan memperhatikan dan mendengarkannya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan Tuhan dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya.” (Meleakhi 3:16)

29. Berkenan kepada Tuhan
“Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.” (Kis 10:35)

30. Beroleh rahmat Tuhan turun temurun.
“Dan rahmat-Nya turun temurun atas orang yang takut akan Dia.” (Luk 1:50)

Kesimpulan
“Berbagailah setiap orang yang takut akan Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukan-Nya. Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagilah engkau dan baiklah keadaanmu. Istrimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu, anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekelilingmu. Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan Tuhan. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu, dan melihat anak-anak dari anak-anakmu. Damai sejahtera atas Israel” (Maz 128: 1-6)

 ***
Tuhan Yesus Memberkati
By: Ayub Melkior, S.Th

22 Okt 2012

RINGKASAN BUKU TEOLOGI DASAR 1


Buku ini mengajarkan pemikiran-pemikiran yang benar mengenai Allah dan mengekspresikannya secara akurat dan jelas, dalam suatu cara yang mendatangkan perubahan-perubahan di dalam pemikiran maupun kehidupan.

Dalam buku ini, Charles C. Ryrie berpendapat bahwa, setiap orang perlu menjadi teolog, bahkan seorang ateispun  punya suatu teologi. Ateis berpikir tentang Allah, menolak keberadaan-Nya dan menyatakan hal itu, kadang-kadang dalam bentuk pengakuan dan gaya hidup. Dengan latar belakang ini, Charles C. Ryrie menulis buku Teologi Dasar 1, terutama ditujukan kepada teolog yang tidak profesional.

Berbagai Konsep dan defenisi
Teologi berasal dari kata “ theos” yang artinya Allah dan” logos” yang artinya pernyataan yang rasional. Sedangkan teologi Kristen merupakan studi yang berdasarkan Alkitab. Secara sederhana, Teologi berarti  memikirkan mengenai Allah dan mengekspresikan pemikiran-pemikiran tersebut dalam suatu cara tertentu.

Beberapa Anggapan 
Ada beberapa anggapan yang harus dipahami, saat mempelajari teologi.
Pertama, Anggapan Dasar. Setiap orang bertindak atas dasar mempercayai sesuatu. Orang ateis mengatakan “Tidak ada Allah” karena ia mempercayai bahwa tidak ada Allah. Orang teis percaya bahwa “Ada Allah”, dengan mempunyai banyak bukti yang kuat yang mendukung kepercayaannya, tetapi sebagi dasarnya adalah bahwa ia percaya.
Kedua,  Anggapan Intepretatif. Didalam memperlihatkan pernyataan diri-Nya kepada kita, Allah ingin menyampaikannya, bukan mengaburkan kebenaran-Nya.  Oleh karena itu, teologi yang tepat bergantung sepenuhnya pada eksegesis yang benar dan mantap terhadap Alkitab. Sebagaimana halnya batu bata harus dibuat terlebih dahulu sebelum rumah dibangun, demikian studi eksegesis harus dilakukan terlebih dahulu sebelum pensistematisan teologi.
Ketiga, Anggapan Sistematis. Eksegesis berhubungan dengan arti teks, sedangkan teologi merangkaikan arti teks tersebut. Ahli eksegesis berusaha untuk menampilkan kebenaran, sedangkan ahli teologi berusaha untuk menampilkan sistem kebenaran.
 Keempat, Anggapan pribadi.  Orang perlu percaya, karena penyataan Allah tidak akan dapat dimengerti sepenuhnya oleh pikiran manuisa yang terbatas  Orang harus berpikir secara teologis, untuk mehami yang tepat. Hal ini melibatkan pemikiran secara eksegetik, yaitu untuk memahami arti yang tepat, pemikiran secara sistematis untuk dapat menghubungkan fakta-fakta secara saksama, pemikiran secara kritis untuk mengevaluasi prioritas dari bukti yang bersangkutan dan pemikiran secara sintesis, untuk menyatukan dan menyampaikan pengajaran sebagai suatu keseluruhan. Orang perlu bergantung kepada Roh Kudus, yang diyatakan dalam kerendahan hati dan kerajinan  untuk dapat mempelajari apa yang diajarkan Roh Kudus. Orang perlu menyembah untuk menyatakan kelayakan dari Objek yang disembah.

Pertanyaan Mengenai Ototritas
Otoritas juga merupakan prinsip mendasar dalam studi teologi. Dalam bagian ini, saya memahami bahwa: Otoritas di dalam liberalisme, akal selalu menempati tempat yang dominan.  Namun di samping itu, Liberalisme juga mengembangkan teologi Perasaan dan teologi hati Nurani.
Otoritas neo-ortodoks, kadang digolongkan ke dalam liberalisme, mengajarkan secara liberal mengenai Alkitab dan kadang digolongkan ke dalam konservatif, dengan penekanan pada Allah, bukan manusia yang harus memprakarsai pewahyuan.
Otoritas di dalam konservatif yang diajarkan Katolik Konservatif adalah Gereja. Memang Alkitab dipercayai, tetapi harus ditafsirkan oleh Gereja. Protestan Konservatif menghapus dasar otoritas yang humanis dan subyektif dalam ajaran liberal dan menghilangkan gereja sebagai dasar otoritas. 

Pengetahuan Tentang Allah
Kitab suci memperlihatkan dua fakta : Allah  tak dapat dipahami (Ayub 11:7), dan Allah dapat diketahui (Yoh 14:7; 17:3 dan 1 Yoh 5:20). Pengetahuan akan Allah dapat digolongkan dalam hubungan dengan sumbernya, isinya, keprogresifannya dan maksudnya.
Mengenal Allah harus melalui Allah sendiri yang berbicara tentang diri-Nya, dalam hal ini ukuran yang tak dapat salah yang menentukan kebenaran sejati adalah firman Allah yang tertulis. Pengetahuan tentang Allah diperoleh sejauh mana Allah menyatakannya bagi kita. Ada dua cara Allah memprakarsai penyataan diri-Nya, yaitu: Melalui penyataan umum dan penyataan khusus. 

Pernyataan Allah
Penyataan umum tampak pada hasil ciptaan-Nya, keteraturan dan manusia.  Alam semesta tidak jadi dengan sendirinya, melainkan merupakan Karya dari suatu pribadi. Keteraturan dunia ini mengharuskan adanya seorang yang merencanakannya. Nilai dalam penyataan umum ini adalah, menyatakan Anugerah Allah, memberikan bobot kepada perkara teisme, menghukum para penolak secara adil. Penyataan khusus mencakup berbagai cara yang dipakai Allah untuk menyampaikan wahyu-Nya yang disusun di dalam Alkitab. 

Kesempurnaan Allah
 Allah tidak dapat didefenisikan secar sempurna,  kita hanya dapat menggambarkan Allah secara deskriptif dan tidak lengkap, yaitu Roh, Tak terbatas dan kekal.  Ciri-ciri kesempurnaan Allah adalah kasih. Allah dalam keseluruhan-Nya berada dalam kasih.
Ada 14 daftar kesempurnaan Allah : kekal (selalu ada dan tak pernah berakhir), bebas (Ia tidak tergantung), tetap (tidak dapat berubah), tak terbatas (tidak terikat), kesucian (nyata bersih dan terpisah dari yang najis), kasih (tidak mementingkan diri-Nya sendiri), mahakuasa (sanggup melakukan apa saja), mahahadir (Allah ada di mana-mana), mahatahu (Allah tahu segala sesuatu), keadilan (tidak ada tindakan yang diambil-Nya bertentangan dengan sifat-Nya), sederhana (bukan Pribadi campuran), kedaulatan (yang utama, kepala, yang tertinggi), kebenaran ( jujur, setia dan konsisten), keesaan (hanya satu Allah yang tak dapat terbagi).

Nama-Nama Allah
Banyaknya nama Allah di dalam Kitab Suci, menambah penyataan tentang sifat-Nya. Nama ini merupakan gambaran Allah tentang diri-Nya sendiri bukan sekedar nama yang diberikan oleh orang. Elohim, menunjukkan suatu Keallahan yang kekuatannya besar. Nama gabungannya adalah El-Shaddai (Allah yang Maha Kuasa), El-Elyon (Allah yang Mahatinggi), El-Olam (Allah yang Kekal), El-Roi (Allah yang melihat).
Nama utama kedua bagi Allah adalah nama pribadi, YHWH, Tuhan atau Yahweh. Kata adonai, adalah pengganti nama Yahweh, karena kata ini dianggap sakral oleh bangsa Israel. Nama Yahweh menekankan diri-Nya yang tak berubah, jaminan penyertaan Allah dan berkaitan dengan kuasa Allah untuk bekerja bagi umat-Nya.
Nama-nama gabungannya : Yahweh-Yireh (Tuhan menyediakan), Yahweh-Nissi (Tuhan adalah Panji-panjiku), Yahweh-Shalom (Tuhan itu Damai Sejahtera), Yahweh-Sabboath (Tuhan semesta alam), Yahweh-Makkaddeshkem (Tuhan yang menguduskan), Yahweh-Roi (Tuhan adalah gembalaku), Yahweh-Tsidkenu (Tuhan keadilan kita), Yahweh-Shammah (Tuhan hadir di situ), Yahweh-Elohim-Israel (Tuhan, Allah Israel).
Theos adalah penunjukkan yang paling sering tentang Allah di dalam Perjanjian Baru. Kurios, sebutan lain di dalam Perjanjian Baru, yang berarti tuan atau bapak. Despotes, mengandung arti kepemilikan. Serta kekhususan penyataan Perjanjian Baru ialah bahwa Allah sebagai Bapa dari pribadi-pribadi. 

Ketrinitasan Allah
Dalam bagian ini saya memahami bahwa, Allah itu esa yang berpribadi tiga, Yaitu Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Terbukti Bapa diakui sebagai Allah (Yoh 6:27; 1 Pet 1:2). Yesus Kristus diakui sebagai Allah (kemahatahuan Mat 9:4, mahakuasa (Mat 28:18), mahahadir (Mat 28:20). Roh Kudus diakui sebagai Allah. Ia disebut Allah (Kis 5:3-4), Ia maha tahu (1 Kor 2:10), dan mahahadir (1 Kor 6:19). Tetapi, hanya menekankan ketiga-Nya dan mengabaikan keesaan-Nya membawa kepada Triteisme, seperti dalam Mormonisme.

Penyataan Khusus
Saluran-saluran dari Wahyu khusus ini adalah: Undi, urim dan tumim (dua permata yang ditaruh di dalam kantong yang dipakai sebagai undi untuk menetapkan kehendak Allah), mimpi, penglihatan, penampakan Allah, Malaikat, nabi-nabi, peristiwa-peristiwa, Yesus kristus, Alkitab. Alkitab merupakan sarana yang paling menyeluruh dari semua saluran penyataan khusus. Wahyu di dalam Alkitab bukan hanya menyeluruh meskipun sebagian, tetapi juga teliti, berkesinambungan, progresif dan mempunyai tujuan. 

Doktrin Alkitabiah Mengenai Pengilhaman
Doktrin pengilhaman bukan sesuatu yang dipaksakan oleh para teolog terhadap Alkitab, tetapi merupakan ajaran Alkitab itu sendiri. Pengilhaman berarti Allah memimpin para penulis sehingga mereka menuliskan pesan-Nya dalam Alkitab. 2 Timotius 3:16, menjelaskan : semua tulisan (keseluruhan Alkitab) diilhami dan berfaedah, segenap Alkitab dinafaskan Allah ( ini menjelaskan cara pengilhaman) dan segenap Alkitab bermanfaat (ini menyatakan tujuan dari pengilhaman). 2 Petrus 1:21, memberitahukan bagaimana Allah memakai penulis manusiawi untuk menghasilkan Alkitab. Roh Kudus mendorong dan mengangkat mereka. 1 Korintus 2:13 mengajarkan bahwa kata-kata yang dipakai dalam Alkitab adalah diilhami.

Penyimpangan-Penyimpangan dari Doktrin Pengilhaman yang Alkitabiah
Ada 6 pandangan yang keliru mengenai pengilhaman Alkitab. Pertama, Pengilhaman alamiah. Bagi pandangan ini, penulis Alkitab adalah para jenius, jadi tidak perlu bantuan adikodrati. Kedua, pengilhaman mistis. Bagi pandangan ini, para penulis memang orang jenius tetapi juga diilhami Roh kudus. Ketiga, pengilhaman bertingkat. Bagi pandangan ini sebagian Alkitab diilhami namun tidak sama derajadnya. Keempat, Pengilhaman sebagian. Bagi pandangan ini, beberapa dari bagian Alkitab sama sekali tidak diilhami. Kelima, Pengilhaman konsep. Bagi pandangan ini, konsep-konsep Alkitab diilhami tetapi bukan secara harafia. Keenam, pengilhaman bartian. Bagi pandangan ini, wahyu berpusat pada Yesus Kristus dan Alkitab hanyalah saksi mengenai Yesus Kristus.

Ketidak Keliruan Alkitab
Ketidakkeliruan Alkitab secara sederhana berarti bahwa,  Alkitab mengatakan benar. Kebenaran dapat dan termasuk tafsiran, kutipan bebas, bahasa gejala yang nampak dan laporan yang berbeda dari peristiwa yang sama selama tidak bertentangan. Ketidak keliruan Alkitab, ditegaskan dalam kaitan dengan naskah asli karena datang langsung dari Allah melalui pengilhaman. Kristuslah yang mengajarkan ketidak keliruan Alkitab, demikian pula Paulus, kemudian Agustinus, aquinas, para reformator dan tokoh-tokoh lain dalam sejarah gereja.

Ketidak Keliruan dan Ajaran Kristus
Tuhan Yesus memberikan padangan-Nya tentang Alkitab. Matius 4:1-11, Pencobaan pertama dijawab bahwa manusia hidup oleh setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Pencobaan kedua, iblis mencoba untuk memenggal ayat di dalam Maz 91:11-12, namun Tuhan menjawab bahwa bersandar pada sepotong ayat berarti mencobai Allah. Dan setiap serangan setan, Yesus berkata “ada tertulis” bukan “Alkitab bersaksi”, karena Dia percaya kebenaran isi Alkitab.  Dan masih banyak bukti lain yang meyakinkan bahwa Yesus sepenuhnya percaya isi Alkitab (seperti : Mat 5:17-18, Yoh 10:31-38, Mat 22:23-33, Mat 22:41-46). 

Bagian-Bagian Alkitab Yang Dipermasalahkan
Soal ketidak keliruan tidak meliputi masalah penafsiran atau perdebatan mengenai jenis naskah terbaik. Tetapi masalah-masalah mengenai ketidak cocokan dalam bilangan-bilangan, laporan-laporan, memang termasuk dalam masalah ketidak keliruan. Dalam PL: Dua kisah penciptaan (Kej 1:11-12 dan Kej 2:5), Istri Kain, (Bilangan 25:9 dan I Kor 10:8), Siapa yang menyuruh Daud menghitung Israel (2 Sam 24:1 dan 1 Taw 21:1), Siapa yang membunuh Goliat?,(2 Sam 21:19 dan 1 Sam 17:50), Beberapa bilangan dalam 2 Sam 24 dan 1 Taw 2, Bejana laut (2 Taw 4:2). Dalam PB: Membawa tongkat (Mat 10:9-10, Mark 6:8, Luk 9:3), Biji Sesawi (Mat 13:32), orang buta di Yerikho (Mat 20:29-34, Mark 10:46-52, Luk 18:35-43), Ayah Zakharia (Mat 23:35), Nabi Zakharia atau nabi Yeremia (Mat 27:9-10), Yesaya ataukah Meleakhi (Mark 1:2-3), Abyatar ataukah Ahimelekh (Mark 2:26), Kematian Yudas (Kis 1:18 dan Mat 27:5), Masalah perbudakan di Mesir (Kis 7:6 dan Kel 12:20).

Kanon
Kanon mempunyai dua arti. Menunjuk pada daftar kitab yang lolos uji atau aturan tertentu dan dianggap berwibawa dan kanonik. Tetapi juga berarti bahwa kumpulan dari kitab-kitab dalam kanon menjadi ukuran kehidupan kita.
Kanon perjanjian lama diambil dari bukti perjanjian lama sendiri, seperti dari torat, kitab para nabi dan maleakhi. Selain itu bukti diambil dari gulungan kitab dari Laut Mati, bukti lain (seperti pengantar ecclesiasticus, philo, josephus, jamnia, bapa-bapa gereja. Juga bukti dari Perjanjian Baru, kutipan-kutipan Perjanjian Lama dalam Perjanjian Baru.
Proses kanon Perjanjian Baru, melalui kesaksian masa rasuli/para rasul, kesaksian dari masa 70-170 M dan kesaksian dari masa 170-350 M, konsili Karthago 397 M dan catatan atas pendapat Luther terhadap surat Yakobus.

Penafsiran Alkitab
Hermeneutika adalah ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip penafsiran. Ada beberapa sistem Hermeneutik:
1.         Hermeneutika allegoris. Suatu alegori mewakili suatu symbol, dan sangat bertentangan dengan hermeneutika harfiah yang menafsirkan Alkitab secara kata per kata tanpa makna simbol. Bila dipakai secara konsisten, hermeneutik allegoris akan mengubah Alkitab menjadi seperti khayalan atau fiktif, karena arti yang wajar dari kata-katanya akan menjadi tidak relevan dan diganti dengan arti yang seenaknya diberikan oleh penafsir kepada simbol-simbol itu.
2.       Penafsiran Harfiah. Sisi ini merupakan sebaliknya dari allegoris. Harfiah, dipahami tidak mau mengerti ungkapan dan sebagainya, melainkan ia menekankan kata demi kata.
3.       Penafsiran semi allegoris dan semi harfiah. Ini merupakan penfsiran yang tidak murni atau 100% allegoris dan juga tidak murni harfiah. Biasanya kaum Injili adalah pengguna penafsiran ini.
4.       Penafsiran teologis. Ini merupakan penafsiran yang tidak menghasilkan dua maksud Allah dalam Alkitab (satu untuk Israel dan satunya lagi untuk Gereja). Penafsiran teologi, menekankan Alkitab hanya satu makna.


Keberadaan Para Malaikat
Perjanjian Lama selalu menyebut malaikat-malaikat sebagai makhluk yang nyata, yang berwujud, yang sungguh-sungguh ada, begitu juga di Perjanjian Baru, seperti di dalam ajaran Yesus, malaikat-malaikat melayani Kristus di padang gurun. Malaikat adalah makhluk yang diciptakan. Mereka memiliki sifat penting sebagai pribadi, seperti manusia, yang memiliki kecerdasan, perasaan dan kemauan. 

Penciptaan Malaikat
Para Malaikat adalah makhluk-makhluk yang diciptakan. (Maz 184:5), Yang menciptakan Malaikat adalah Yesus (Kol 1:16), Mereka hadir ketika dunia dijadikan. (Ayub 38:7), mereka diciptakan kudus (Kej 1:31), Mereka terpisah dan berbeda  dari manusia (1 Kor 6:3, Ibr 1:14), mereka terbatas dalam pengetahuan, kekuasaan dan kegiatan (1 Pet 1:11-12, Whyu 7:1).

Sifat Para Malaikat
Malaikat bersifat pribadi seperti manusia, Malaikat bersifat roh dan tidak bertubuh, malaikat bersifat kekal dan tidak bertambah banyak. Malaikat keberadaannya lebih tinggi dari manusia (Ibr 2:7-9).

Organisasi Malaikat
Malikat-malaikat merupakan jumlah yang sangat besar, yang tidak dapat dihitung (Ibr 12:22, Wahyu 5:11).Para malaikat juga diberi klasifikasi pemerintahan yang menunjuk organisasi dan penggolongan (Ef 3:10). Penggolongan malaikat menyatakan bahwa memang mereka terorganisasi, mulai dari penghulu malaikat (Mikhael), pemimpin-pemimpin terkemuka, penguasa-penguasa pemerintah, kerub (pelindung kekudusan Allah) dan serafim (pelayan di takhta Allah).

Pelayanan Para Malaikat
Allah mengutus malaikat untuk menjadi pelayan atau penolong bagi orang-orang percaya. Dalam hubungannya dengan Allah, Merek memuji Allah, menyembah Allah,bersukacita atas apa yang dikerjakan Allah, Melayani Allah,menghadap Allah, menjadi alat untuk melaksanakan hukum-hukum Allah.
 Dalam hubungannya dengan zaman-zaman baru, mereka ikut memuji Allah ketika dunia diciptakan,mereka terlibat dalam memberikan hukum taurat, mereka aktif pada saat kedatangan Yesus yang pertama, mereka aktif selama tahun-tahun permulaan gereja, mereka akan terlibat dalam peristiwa kedatangan Yesus yang kedua. 
Dalam hubungannya dengan pelayanan Kristus, pada saat kelahiran Yesus, mereka membawa nubuatan dan berita. Selama hidup Kristus, mereka memberi peringatan, bimbingan, pelayanan, dan pembelaan. Sesudah kebangkitan Yesus, mereka menggulingkan batu, membawa berita tentang kebangkitan Kristus,mereka hadir pada saat Yesus naik ke Sorga.
 Dalam hubungannya dengan bangsa-bangsa di dunia, mereka melindungi Israel, menjaga bangsa-bangsa lain,mereka terlibat dalam pelaksanaan hukuman-hukuman Allah. Dalam hubungannya dengan orang-orang fasik, mereka memberitahu hukuman-hukuman, memberikan hukuman kepada orang fasik, memisahkan orang  fasik dari orang benar. 
Dalam hubungannya dengan gereja, mereka menolong orang-orang percaya, mengungkapkan arti kebenaran yang berfaedah,mereka membawa jawaban-jawaban atas doa, memperhatikan keadaan, pekerjaan dan penderitaan orang Kristen, Mereka memberikan dorongan atau membesarkan hati orang percaya pada saat menghadapi bahaya.

Realita Tentang Setan
Sama seperti malaikat, Setan juga memiliki kepribadian. Ia menunjukan kecerdikannya, menyatakan emosinya, marah, memiliki keinginan dan juga kehendak. Dia juga adalah ciptaan, bukan pencipta, dan termasuk makhluk roh. Setan dinamakan iblis, si jahat, seekor ular, seekor naga merah yang besar, beelzebul, Belia. Salah satu kegiatan setan adalah pendakwa atau pemfitnah orang-orang percaya. Setan juga sebagai penggoda atau pencoba.
Penciptaan dan Dosa Setan
 Perjanjian Baru dengan tepat menunjukkan dosa yang secara khusus dimiliki Setan sebagai kesombongan, kecongkaan atau keangkuhan (1 Tim 3:6). Dan ini terungkap dalam lima “Aku hendak” dalam Yes 14:13-14. Ia hendak naik ke langit, ia hendak mendirikan tahta, ia hendak duduk di bukit pertemuan jauh di sebelah utara, ia hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, ia hendak menyamai yang mahatinggi.

Kegiatan-Kegiatan Setan
Di dalam hubungan dengan Kristus, dia ingin meniadakan penderitaan dan kematian-Nya di kayu salib. Dalam hubungan dengan Allah, setan menawarkan dosa untuk menyamai Allah. Dalam hubungan dengan bangsa-bangsa, setan menggalang penyesatan. Dalam hubungan dengan orang yang belum percaya, setan membutakan pikiran mereka agar tidak menerima Injil. Dalam hubungan dengan orang percaya, setan mencobai.

Dunia Setan
 Atas seijin Tuhan setan memiliki otoritas yang sangat tinggi atas kosmos (dunia).  Tujuan setan adalah untuk menciptakan suatu sistem yang menyaingi kerjaan Allah, tetapi yang menyingkirkan keterlibatan Allah. Meskipun demikian, Allah telah mengumumkan bahwa “kosmos” akan dihancurkan dan sistem pemberontakan setan akan sampai kepada akhirnya. Orang percaya dapat hidup dengan kemenangan dalam dunia yang dikuasi setan ini melalui iman di dalam Kristus yang telah menjadi pemenang atas setan (1 Yoh 5:4-5).

Realitas Roh-Roh Jahat
 Alkitab bersaksi mengenai adanya roh-roh jahat.  Kristus bersaksi bahwa adanya roh-roh jahat, di dalam Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama menegaskan realitas roh-roh jahat. Malaikat yang jatuh inilah yang disebut roh-roh jahat. Mereka akan dihukum karena kejatuhannya, tetapi sebagian dari mereka akan dihukum sementara, sedangkan lainnya dihukum untuk selamat-lamanya di dalam Tartarus (2 Pet 2:4).Hukuman ini dibedakan karena  dosa asal dan dosa lain yang unik. 

Seperti Apakah Roh-Roh Jahat itu?
Roh-roh jahat adalah pribadi yang sejati. Mereka memiliki kecerdasan, emosi, kehendak dan kepribadian. Mereka adalah makhluk roh, namu mereka terbatas, tidak seperti Allah. Oleh karena kejahatannya, mereka disebut: roh-roh najis, roh jahat, roh jahat yang najis, roh jahat di udara. Mereka melakukan kegiatan dengan sasaran yang menentang kebaikan dalam kaitan dengan kehendak Allah.
Roh-roh jahat dapat menampilkan suatu kekuatan yang melebihi manusia. Mereka tidak bisa mengetahui masa depan, tetapi mereka dapat melihatnya melalui rencana Allah dan Alkitab. Mereka tidak bisa mahahadir.

Apakah Yang Dilakukan oleh Roh-roh Jahat?
Pada umumnya roh-roh jahat bertindak sebagai utusan setan untuk menyebarluaskan rencananya guna menggagalkan rencana Allah. Dalam hubungannya dengan Allah, mereka memberontak melawan Allah,mereka bisa dipakai Allah untuk melaksanakan rencana-rencana Allah. Dalam hubungannya dengan Agama, mereka berusaha menyesatkan manusia, mereka mengajarkan seorang juruselamat yang bukan juruselamat sejati, mereka mengajarkan keselamatan melalui perbuatan,mereka mengajarkan bahwa perbuatan yang keliru adalah benar. Dalam hubungannya dengan bangsa-bangsa, mereka menghalangi datangnya Malaikat baik untuk suatu bangsa, mereka menggerakan pemimpin-pemimpin bangsa untuk melakukan kampanye militer (Why 16:13-16), mereka menyesatkan bangsa-bangsa. Dalam hubungannya dengan manusia,mereka menimbulkan berbagai macam penyakit fisik, menyebabkan penyakit jiwa, terlibat untuk mendatangkan kematian bagi manusia, memutar balikan kebenaran, merasuki manusia.

Evolusi dan Keasalmulaan
Perlu iman dan fakta untuk memahami asal mula kehidupan. Arti evolusi adalah berubah dalam berbagai arah. Dalam hubungannya dengan asal mula manusia, evolusi mengajarkan bahwa ia berputar dalam jangka waktu lama melalui aksi perubahan dan seleksi alamiah dari yang sederhana, beralih dari bentuk lain yang pada mulanya berasal dari makhluk bersel tunggal. Evolusi naturalistik adalah sains dan kepercayaan, evolusi theistis mengaku ada proses penciptaan dan juga ada proses beralih bentuk, teori penciptaan mengaku Alkitab adalah satu fakta sejarah dan Adam adalah manusia pertama.

Alkitab Dan Asal Mula Kehidupan
Penulis Ibrani mengatakan bahwa, dengan Iman kita memahami Firman Allah yang telah menciptakan kurun waktu dan apa yang tampak tidak diciptakan dari benda-benda yang kelihatan. (Ibr 11:3). Kebenaran dalam penciptaan hanya ditemukan dalam Alkitab. Kej 1:1 mengidentifikasi Allah sebagai sang Pencipta. Pada waktu Allah menciptakan, Ia tidak memakai suatu bahan yang telah ada.

Penciptaan Manusia
Manusia diciptakan karena direncanakan Allah. Penciptaan manusia tidak melibatkan proses evolusi apapun. Allah menciptakan manusia meliputi dua aspek, memakai debu dan meniupkan napas kehidupan ke dalamnya. Manusia diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah. Manusia menularkan sifatnya melalui keturunan yang alami.

Segi-Segi Manusia
 Manusia terdiri dari bagian materi dan non materi.  jiwa (bagian rohani dan emosi), roh (bagian non materi dari manusia), hati (pusat kehidupan fisik dan jiwa), hati nurani (saksi dalam diri seseorang), pikiran (pengenalan, pengertian, penilaian, pemutusan, juga perasaan), daging (materi dari tubuh manusia) dan kehendak (kemauan). 

Kejatuhan Manusia
Manusia jatuh dalam dosa saat dicobai iblis, dalam bentuk ular, untuk tidak menaati Allah. Setelah kejatuhannya dalam dosa, Allah memberikan hukuman kepada manusia,  yaitu rasa bersalah dan kehilangan persekutuan dengan Allah. Sedangkan kepada ular dikutuk untuk merayap. 
Kepada Iblis, akan ada permusuhan antara keturunan iblis dengan keturunan wanita, seorang dari keturunan wanita (yaitu Kristus) akan memberikan pukulan ke atas kepala Iblis, sedangkan iblis akan menimbulkan derita bagi Kristus. 
Kepada wanita, ada pelipatgandaan kesusahan dalam kehamilan, kendatipun adanya sakit bersalin, wanita akan mengalami ketertarikan pada suaminya. Kepada Adam sebagai Pria, bumi dikutuk sehingga pekerjaan Adam yang tadinya memuaskan, sekarang menjadi sulit dan hampa. Kerja keras diperlukan untuk mendapatkan pangan, kematian dan Adam di usir dari taman Eden.

Konsep Alkitab Tentang Dosa
Ada bermacam-macam arti dosa dalam Perjanjian Lama. Khata, artinya tidak kena sasaran yang sebenarnya, tetapi kena pada sasaran yang lain.  Ra, artinya jahat. Pasha artinya, memberontak. Awon, perbuatan yang salah. Shagag, menyimpang sekalipun sudah tahu kebenaran. Asham, dosa yang berhubungan dengan urusan agama, misalnya persembahan dan sebagainya. Rasha, artinya kejahatan lawan kebenaran. Misalnya ateis. Taah, dosa yang dilakukan secara sengaja.
Dalam Perjanjian Baru, Kakos, artinya buruk atau tidak baik. Poneros, kejahatan moral. Asebes, tanpa Allah atau murtad. Enokhos, artinya kesalahan. Hamartia, artinya tidak sampai sasaran namun kena sasaran lain. Adikia, ini digunakan untuk orang-orang yang belum diselamatkan. Anomos, artinya durhaka.  Parabates artinya melanggar hukum atau aturan. Agnoein, artinya menyembah berhala. Planao, artinya menyesatkan orang lain. Paraptoma, Pelanggaran yang dilakukan secara sengaja. Hipokrisis, artinya memalsukan. Misalnya guru palsu, peramal, berpura-pura dan sebagainya. 

Ajaran Kristus Tentang Dosa
Yesus menunjukan sejumlah besar dosa dalam pengajaran-Nya. Menajiskan tempat kudus, kemunafikan, ketamakan, hujat, melanggar hukum, kesombongan, menjadi batu sandungan, ketidak setiaan, ketidaksopanan/ pelanggaran sosila, amarah, ucapan/perkataan yang berdosa, pamer kesalehan diri, kurang beriman terhadap kemahakuasaan Allah, tidak bertanggung jawab dalam pelayanan, kurang berdoa. Dosa dikelompokan dalam beberapa bagian. Pelanggaran terhadap taurat Musa, dosa yang terbuka/ terang-terangan, sikap batin yang salah dan Ragi. Ada 3 sumber dosa : iblis, dunia (sistem dunia) dan hati.

Dosa Warisan
Dosa warisan dapat didefinisikan sebagai keberadaan berdosa dari semua orang yang dibawa sejak lahir. Hal ini terjadi melalui proses kelahiran. Jadi setiap orang lahir ke dunia ini dalam keadaan berdosa. Akibat dosa warisan adalah kematian rohani.
 Istilah “Kerusakan total” berarti: Kerusakan terjadi dalam diri manusia dan meluas pada semua aspek dalam tabiat dan kemampuannya, dan bahwa tidak ada sesuatu dalam diri manusia yang membuatnya layak untuk berhadapan dengan Allah yang benar.
Ada 2 pewaran yang diberikan Allah bagi penyelesaian dosa warisan, yaitu: Hidup baru di dalam Yesus Kristus bagi mereka yang percaya dan Karunia Roh Kudus yang memberi kuasa kepada orang percaya, sehingga dapat hidup bebas dari kekuasaan hidup lama.

Pertalian Dosa
Yang dimaksud dengan pertalian adalah, pertautautan, pelimpahan atau pengaitan suatu dosa terhadap seseorang.  Ada 3 Pertalian dasar yaitu: Pertalian dosa Adam kepada segala bangsa (Rom 5:12-21), Pertalian dosa manusia kepada Kristus (2 Kor 5:19), 1 Pet 2:24), Pertalian kebenaran Kristus kepada orang percaya (2 Kor 5:21). Dosa pertalian ditularkan secara langsung dari Adam kepada setiap orang dalam tiap-tiap generasi. 

Dosa-Dosa Pribadi
Dosa pripadi adalah dosa yang-dosa yang orang lakukan sendiri. Dosa Adam dipertalikan kepada kita, namun dosa pribadilah yang menyadarkan kenyataan akan dosa. Akibat dari dosa pribadi adalah hilangnya persekutuan yang harmonis. Dosa pribadi bersifat universal, yaitu semua orang melakukan dosa. Dosa pribadi tidak hanya meliputi hal-hal yang kita perbuat, tetapi juga hal-hal yang kita pikirkan. 
Dosa pribadi digolongkan dalam dosa besar dan dosa kecil. Yang dimaksud dosa besar adalah dosa yang dilakukan orang yang memiliki pandangan yang lebih luas dan memiliki tanggung jawab yang lebih besar. Contohnya: Yesus menyebut dosa Kayafas lebih besar dari pada dosa Pilatus. Berikut dosa kebodohan dan dosa pemberontakan atau pembangkangan (Bil 15:30-31), dosa yang hukumannya lebih ringan dan lebih berat (Luk 12:47-48), Dosa yang tidak diampuni (Mat 12:31-32) dan dosa yang mendatangkan maut (Yoh 5:16).

Orang Kristen Dan Dosa
Pengajaran Alkitab tentang kesempurnaan berati: Kematangan, kedewasaan, kepenuhan dan kelengkapan. Kesempurnaan menurut Alkitab, tidak bertentangan terhadap keadaan berdosa melainkan terhadap ketidak dewasaan dan merupakan sesuatu yang diharapkan dari orang-orang percaya di dunia ini.
Tidak ada orang Kristen yang mengalami kesempurnaan sebelum hari kebangkitan. Tuntutan yang harus kita penuhi adalah hidup di dalam terang, pengalaman kita haruslah bertumbuh menjadi dewasa. Inilah kesempurnaan yang sesungguhnya di dalam Alkitab.
Hukuman bagi dosa orang yang tidak percaya adalah menderita siksaan kekal di dalam lautan api (Why 20:15), hukuman bagi dosa orang yang percaya adalah, persekutuan yang rusak (1 Yoh 1:3,6,7), kehilangan sukacita (Yak 5:11, Gal 5:22), hidup dalam kegelapan ( 1 Yoh 1:6, 2:10), kurangnya kepercayaan dalam doa *(1 Yoh 3:19-22). Hukuman dosa bagi orang percaya yang terus menerus berdosa adalah, Mengalami ganjaran (Ibr 12:5-11), dikucilkan (Mat 18:17, 1 Kor 5), Kematian fisik (1 Kor 11:30; 1 Yoh 5:16). Pencehagahan terhadap dosa dapat dilakukan dengan: Firman Allah, Doa Syafaat Kristus, Kehadiran Roh Kudus.

Kristus Sebelum Berinkarnasi
Kristus telah ada sebelum Ia dilahirkan. Ia telah ada sebelum penciptaan dan sebelum adanya waktu. Buktinya adalah, Dia berasal dari Sorga (Yoh 13:3 dan 31), Terlibat dalam penciptaan (Yoh 1:3, Kol 1:16, Ibr 1 :2), Ia mengaku memiliki hakikat yang sama dengan Bapa (Yoh 10:30), Ia mengaku memiliki kemuliaan yang sama dengan Bapa (Yoh 17:5), Ia mengaku memiliki Kealahan yang penuh (Kol 2:9), Yohanes mengaku bahwa Yesus telah ada sebelum dia (Yoh 1:15, 30). Kristus juga Kekal adanya (Mikha 5:1, Hab 1:12, Yoh 1:1). Pekerjaan Yesus sebelum berinkarnasi adalah, Terlibat dalam penciptaan segala sesuatu (Yoh 1:3, Kol 1:16, Ibr 1:12), Ia berhak atas segala ciptaan (Kol 1:16), Memelihara ciptaan-Nya (Kol 1:17). Kristus juga bekerja selaku Malaikat TUHAN dan  Malaikat Yahweh (Kej 16:7-14). Karya-Nya sebagai juruselamat mengharuskan adanya inkarnasi.

Inkarnasi Kristus
Inkarnasi berarti Pribadi kedua dari Tritunggal menjadi manusia. Yohanes menulis bahwa “Firman itu telah menjadi daging (Yoh 1:14). Ia tidak memiliki kemanusiaan sampai saat kelahiran. Nabi Yesaya menubuatkan bahwa kehadiran Putra yang lahir dari perawan, telah membawa Allah kepada Umat-Nya. 
Inkarnasi merupakan pernyataan Allah yang abadi. Hal ini mulai sejak kelahiran-Nya dan berlangsung selama-lamanya, meskipun sekarang Kristus dalam tubuh yang bangkit. Tujuan dari Inkarnasi ini adalah, Untuk menyingkapkan hakikat Allah kepada kita, Untuk memberikan suatu teladan bagi kehidupan kita, Untuk memberikan pengorbanan yang efektif untuk dosa, Untuk memenuhi perjanjian kepada Daud. (untuk mengisi tahta Daud diperlukan seorang manusia), Untuk memusnahkan pekerjaan Iblis (1 Yoh 3:8), Untuk mampu menjadi seorang Imam besar yang penuh rasa simpati (Ibr 4:14-16), Untuk mampu menjadi seorang hakim yang memenuhi syarat.
Pribadi Kristus Berinkarnasi
Pribadi inkarnasi Kristus adalah Kealahan penuh dan kemanusiaan yang sempurna, berpadu tanpa campuran, perubahan, perpecahan atau perpisahan, dalam satu pribadi untuk selamanya. Ia memiliki sifat-sifat yang hanya dimiliki oleh Allah yaitu kekal, maha hadir, maha tahu, maha kuasa. Ia melakukan hal-hal yang dapat dilakukan oleh Allah, Ia mengampuni dosa, Ia memberikan hidup rohani kepada siapa yang dikehendaki-Nya, Ia akan membangkitkan orang  mati, Ia akan menghakimi semua orang. Ia diberi nama-nama dan gelar Keallahan yaitu Anak Allah, Tuhan dan Allah, Raja di atas segala raja dan Tuhan di atas segala Tuhan. Kemanusiaan-Nya yang sempurna ialah Ia memiliki tubuh manusia meskipun pemberian Kristus bersifat adikodrati, Ia memiliki jiwa dan roh manusia, Ia memperagakan sifat-sifat seorang manusia dan Ia diberi nama-nama manusia yaitu Anak Manusia dan Anak Daud.

Kristus : Nabi, Imam dan Raja
Kristus diakui sebagai Nabi dan Rabi yaitu menyampaikan Amanat Allah kepada manusia. Selaku Nabi dan Rabi, kegiatan pokok-Nya ialah memproklamirkan Amanat Agung dengan cara berkhotbah. Ciri-ciri yang menarik dari khotbah Kristus adalah Ia selalu terbuka pada kesempatan-kesempatan dan pada situasi bervariasi yang muncul, Ia mempergunakan kesempatan jika ada, bukannya menantikan sampai dapat mengikuti suatu kurikulum yang terencana, Ia memakai ilustrasi-ilustrasi yang bervariasi, Ia mempergunakan pertanyaan-pertanyaan dan pelayanan Kristus mengandung kuasa. Pokok pembicaraan-Nya meliputi: Khotbah di bukit (Matius 5-7), Amanat di bukit zaitun pada hari selasa dalam minggu suci (Matius 24-25) dan Amanat kepada para murid di ruang atas pada hari kamis petang (Yohanes 13-16).
Selaku Imam, Ia berbicara kepada Allah untuk manusia. Berhubung Ia diturunkan dari suku Yehuda, Kristus tidak memenuhi syarat menjadi imam keturunan Harun. Karena itu, Allah membuka jalan bagi kedatangan-Nya menurut peraturan imam-imam yang baru, yaitu peraturan Melkisedek.
Kristus selaku Raja. Konsep Kristus selaku Raja dapat dibahas sekitar lima kata yaitu dijanjikan, dinubuatkan, dinyatakan, ditolak dan disegani. Karena Raja tersebut ditolak, maka Kerajaan Mesianik dari dinasti Daud ditunda. Meskipun Kristus adalah seorang Raja pada zaman sekarang, Ia tidak memerintah sebagai Raja, hal ini menanti kedatangan-Nya yang kedua kali, lalu Kerajaan Dinasti Daud akan terealisir. 

Pengosongan Diri Kristus
Kristus mengosongkan diri dan menjadi manusia berarti Ia harus mengosongkan diri-Nya dari posisi pra-inkarnasi-Nya, namun tanpa mengecilkan pribadi-Nya. Tujuan pengosongan diri Kristus adalah supaya menjadi seorang manusia, agar dapat mati.

Keadaan Kristus yang Tanpa Dosa
Ketidakberdosaan Kristus berarti Ia tidak pernah melakukan apapun yang tidak menyenangkan Allah atau melanggar hukum Taurat yang harus ditaati semasa hidup-Nya di bumi atau gagal mengekspresikan kemuliaan Allah dalam hidup-Nya (Yohanes 8:29). Bukti-bukti ketidakberdosaan Kristus adalah Ia diberitikan sebagai Anak Kudus (Lukas 1:35), Ia menantang musuh-musuh-Nya untuk membuktikan apakah Ia seorang berdosa, yang memang tidak dapat dilakukan mereka (Yohanes 8:46), Ia mengaku selalu mengerjakan sesuatu yang menyenangkan hati Bapa (Yohanes 8:29), Ia mengatakan bahwa Ia menaati perintah-perintah Bapa (Yohanes 15:10), Selama pemeriksaan di pengadilan dan penyaliban-Nya, Ia diakui tak bersalah sebanyak sebelas kali (Matius 27:4, 24; Lukas 23:14, 22; Yohanes 18:38; 19:4,6; Lukkas 23:15; Matius 27:19; Lukas 23:41 dan Matius 27:54). Lebih lanjut, tidak ada catatan tentang Tuhan kita yang mempersembahkan satu korban pun. Paulus mengatakan bahwa Ia tidak mengenal dosa (II Korintus 5:21). Petrus juga mengatakan bahwa Kristus tidak melakukan dosa apapun dan juga tipu tidak ada dalam mulut-Nya (I Petrus 2:22). Ia adalah Anak Domba yang tidak bernoda dan tidak bercacat (I Petrus 1:19). Yohanes menegaskan di dalam Kristus tidak ada dosa (I Yohanes 3:5). Penulis surat Ibrani memberikan kesaksian bahwa Ia tidak berbuat dosa (Ibrani 4:15). Ia saleh, tanpa salah, tanpa noda, terpisah dari orang-orang berdosa (Ibrani 7:26). 

Kebangkitan dan Kenaikkan Kristus ke Sorga
Pentingnya kebangkitan Kristus adalah:  Bagi diri-Nya, Ia meramalkan bahwa Ia akan bangkit (Matius 20:19); bagi karya-Nya, Ia hidup untuk melakukan semua pelayanan setelah kebangkitan-Nya; bagi Injil, tanpa kebangkitan tidak akan ada Injil; bagi kita, untuk menyatakan bahwa kita memiliki kebangkitan di masa yang akan datang. Bukti-bukti kebangkitan Kristus adalah Penampakkan-penampakkan-Nya setelah kebangkitan dan dampak-dampak yang pasti mempunyai “sebab” (kebangkitan). Hasil-hasil kebangkitan Kristus adalah wujud lama, namun tubuh baru, membuktikan kebenaran-Nya selaku seorang Nabi.
Melalui kebangkitan dan kenaikkan-Nya ke Sorga, Tuhan masuk ke dalam pelayanan-Nya di masa sekarang dan yang akan datang. Pernyataan-pernyataan tentang kenaikan ke Sorga meliputi : Perjanjian lama menubuatkan Kerajaan Mesias di Sorga (Mazmur 68:18 dikutip dalam Efesus 4:8), Kristus berbicara tentang pulang ke Bapa-Nya (Yohanes 7:33), Dalam tulisan-tulisan Perjanjian baru (Markus 16:19; Lukas 9:51; 24:51; Kis 1:6-11). Tempat kejadian kenaikkan Yesus adalah dekat Betania (Lukas 24:50) yaitu di bukit Zaitun. Caranya adalah Kristus naik ke atas seolah-olah diangkat oleh awan. Ia bergerak naik semakin ke atas, meskipun tidak makan waktu yang lama. Ia berjanji bahwa Ia yang terangkat dari antara mereka, akan kembali lagi dengan cara yang sama. 

Pelayanan-pelayanan Kristus sesudah Kenaikkan
Selaku kepala dari tubuh-Nya, Ia membentuk tubuh tersebut dengan mengirimkan Roh Kudus pada hari Pentakosta untuk membaptis orang-orang percaya ke dalam tubuh itu. Ia memelihara tubuh-Nya dengan menguduskan-Nya. Ia memberikan karunia-karunia kepada tubuh tersebut dan Ia memberikan kuasa kepada tubuh-Nya. Selaku imam bagi umat-Nya, Ia memberikan simpati, menolong dalam kesusahan, memberikan rahmat kepada umat-Nya dan Ia memohonkan pengampunan bagi umat-Nya. Sebagai seorang yang menyiapkan tempat bagi kita, Ia akan kembali membawa mereka ke rumah Bapa. Di masa mendatang, Ia akan membangkitkan orang mati, Ia akan memberi upah semua orang dan Ia akan memerintah dunia ini. ***

Judul Buku        : Teologi Dasar 1
Penulis              : Dr. Charles C. Ryrie
Penerbit            : Yayasan Andi
Dirangkum oleh  : Ayub Melkior, S.Th